Hasil Autopsi Ungkap Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 72 Jam Sebelum Terbunuh
Hasil autopsi jenazah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar yang dilakukan oleh dokter forensik Israel mengungkapkan fakta yang mengejutkan.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
Kepala Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar.
Al-Hayya menegaskan, dalam pertempuran tersebut, Sinwar tidak gentar dan memilih untuk maju di garis terdepan.
“Sinwar bangkit, maju, tidak mundur, terlibat di garis depan dan bergerak di antara posisi tempur,” kata al-Hayya, dikutip dari Palestine Chronicle.
“Sinwar adalah kelanjutan dari kafilah para syuhada besar, mengikuti jejak pendirinya Sheikh Ahmed Yassin,” lanjutnya.
Al-Hayya kemudian mengatakan, kematian Sinwar akan mendorong Hamas untuk tetap teguh dalam berperang melawan Israel.
"Darah para syuhada akan terus menerangi jalan kita dan menjadi pendorong bagi keteguhan dan ketekunan," katanya.
Kematian Sinwar tidak membuat Hamas mundur, justru ini akan membuat Hamas semakin berjuang hingga negara Palestina berdiri.
"Hamas akan terus berjuang hingga berdirinya negara Palestina di seluruh tanah Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” kata pejabat tinggi kelompok itu.
"Kematian Panglima Sinwar dan para pemimpin sebelumnya hanya akan meningkatkan kekuatan dan ketahanan gerakan kami," tambahnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Yahya Sinwar