Prediksi Alan Lichtman Kamala Harris Menang Tipis? Warga Iran Lebih Pilih Donald Trump atau Harris?
Pemilihan presiden Amerika Serikat menarik perhatian tidak hanya bagi warga AS saja, tapi juga seluruh dunia, termasuk warga Iran.
Editor: Muhammad Barir
Abbas Ghasemi, 67, mencatat bahwa Ayatollah Ali Khamenei telah menyaksikan delapan presiden AS dan tahu cara menavigasi kompleksitas setiap pemerintahan.
Prediksi Alan Lichtman, seorang sejarawan Amerika, Gunakan 13 Kunci
Trump atau Harris? Sejarawan Amerika memperkirakan hasil pemilu dengan menggunakan metode matematika
Alan Lichtman, seorang sejarawan Amerika, mengklaim bahwa ia dapat memprediksi hasil pemilu Amerika dengan menggunakan metode "13 kunci" miliknya.
Dia, yang mengembangkan metode ini pada awal tahun 1980an, hanya sekali salah dalam prediksinya sejak saat itu.
Dalam waktu kurang dari seminggu, warga Amerika akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden berikutnya, dan menurut jajak pendapat, Donald Trump dan Kamala Harris memiliki jumlah pemilih potensial yang seimbang.
Meski belum diketahui hasilnya, beberapa media menulis pada Kamis, 31 Oktober bahwa sejarawan Amerika Alan Lichtman kemungkinan mengetahui nama calon presiden Amerika Serikat menggunakan metode "13 kunci" miliknya.
Profesor Universitas Amerika di Washington ini menciptakan dan mengembangkan metode inovatif ini pada tahun 1981 bekerja sama dengan ahli geologi Rusia, Vladimir Kilis-Burk.
Dengan mengkaji hasil pemilu presiden AS sejak tahun 1861, mereka mengidentifikasi 13 kriteria penentu yang membantu memenangkan pemilu.
Hanya satu kesalahan dalam hampir 40 tahun
“Jika jawaban enam dari tiga belas kunci adalah tidak, maka partai yang ada di Gedung Putih akan kalah dalam pemilu,” jelas Lichtman kepada Canada Radio. Jika jawaban terhadap delapan item adalah positif, Kamala Harris akan memenangkan pemilu."
Dia juga mengatakan kepada AFP bahwa para pemilih memilih lebih berdasarkan "kekuatan dan kinerja partai di Gedung Putih" dibandingkan iklan kampanye karena, katanya, kita selalu "melupakan hampir semua hal yang dijanjikan oleh seorang kandidat."
Sejarawan ini hampir tidak pernah salah dalam prediksinya sejak sistem itu diciptakan.