Donald Trump Jadi Presiden, Ketegangan AS & China di Ambang Mata, Beijing Siap Hadapi Perang Dagang
Apa yang akan terjadi dengan kebijakan luar negeri AS, terutama terhadap Tiongkok, jika Trump kembali memimpin?
Penulis: Malvyandie Haryadi
Dalam masa kepresidenannya yang lalu, Trump memberikan beberapa serangan telak terhadap Tiongkok.
Dari penegakan tarif hingga kritik keras terhadap tindakan Tiongkok di Xinjiang dan Hong Kong, pemerintahan Trump tidak segan-segan memanfaatkan kebijakan untuk menekan Tiongkok.
Misalnya, pada Januari 2021, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyatakan bahwa Tiongkok telah melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Uyghur di Xinjiang.
Tidak hanya itu, dalam periode 2017 hingga 2021, ada delapan perintah eksekutif yang dikeluarkan yang langsung menyasar Tiongkok.
Respon Tiongkok
Sementara itu, para pemimpin Tiongkok tengah mempertimbangkan langkah-langkah dramatis sebagai respons terhadap potensi kemenangan Trump.
Barclays melaporkan bahwa Tiongkok mungkin akan meluncurkan paket stimulus ekonomi yang ekstensif sebagai langkah antisipasi terhadap tarif dan pembatasan perdagangan yang mungkin lebih intensif di bawah pemerintahan Trump yang baru.
Su Yue, ekonom utama di Economic Intelligence Unit (EIU), memperkirakan bahwa stimulus tersebut bisa mencapai 6 triliun yuan (sekitar US$844 miliar) untuk swap utang dan recapitalization bank besar, serta 4 triliun yuan dalam obligasi pemerintah daerah yang ditujukan untuk memperbaiki likuiditas pasar properti.
Jika Trump terpilih kembali, respons Tiongkok bisa jauh lebih agresif.
Langkah awal yang mungkin diambil termasuk sanksi besar terhadap perusahaan-perusahaan AS dan penjualan obligasi AS yang dimiliki Tiongkok.
Dalam laporan Foreign Policy, hal ini dapat menciptakan kepanikan di pasar yang bisa memicu reaksi dari sekutu-sekutu bisnis Trump untuk mendesak stabilisasi hubungan dengan Beijing.
Dengan semua kemungkinan ini, pasar global tampaknya kurang memperhitungkan kemungkinan meningkatnya ketegangan dalam hubungan AS-Tiongkok, yang bisa berdampak besar pada stabilitas ekonomi dunia.
Menghadapi ketidakpastian politik dan ekonomi ini, dunia global diingatkan akan kompleksitas hubungan internasional dan bagaimana kebijakan yang diambil satu pemimpin dapat menciptakan gelombang yang mempengaruhi banyak negara dan masyarakat di seluruh dunia.
Dampak ke Eropa