Yoav Gallant
Menteri Pertahanan Yoav Gallant dipecat oleh Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. Berikut ini profil dan sosok Yoav Gallant.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Tiga tahun bertugas sebagai komandan Shayetet 13, Gallant akhirnya naik pangkat menjadi komandan Divisi Gaza.
Dia juga memimpin Divisi Lapis Baja cadangan ke-340 (Formasi Idan) dan kemudian menjadi Kepala Staf Markas Besar Angkatan Darat GOC pada 2001.
Pada 2008, Gallant memimpin pasukan dalam operasi melawan Hamas di Jalur Gaza, yang dikenal sebagai Operasi Cast Lead.
Operasi itu melibatkan pertempuran selama hampir sebulan dan menewaskan 1.418 warga Palestina serta 13 warga Israel.
Yoav Gallant merupakan mantan jenderal yang memasuki dunia politik pada Januari 2015 usai lebih dari 40 tahun bertugas di militer.
Ia masuk partai baru Kulanu, CNN melaporkan.
Gallant terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Kulanu yang berhaluan kanan-tengah.
Setelah terpilih dalam Knesset, dari sana, karier politiknya melesat karena dia diangkat menjadi Menteri Perumahan dan Konstruksi dalam pemerintahan baru.
Ia lalu masuk ke Partai Likud, yang dipimpin Netanyahu, pada 2018 dan melepaskan jabatannya sebagai menteri di bidang konstruksi.
Sehari usai bergabung, ia diangkat menjadi Menteri Aliyah dan Integrasi.
Setelah itu, ia menduduki posisi menteri pendidikan dan akhirnya menjabat sebagai menteri pertahanan pada 2022, demikian dikutip dari The New Arab.
Baca juga: Setelah Netanyahu Pecat Gallant, Kepala Shin Bet dan IDF Jadi Target Selanjutnya
Hubungan Gallant dan Netanyahu
Gallant merupakan sosok yang berani menentang Netanyahu.
Saat Netanyahu berencana mereformasi sistem peradilan, Gallant berdiri bersama warga Israel menyatakan ketidaksetujuannya atas gagasan tersebut.
Reformasi itu sendiri diprotes karena mengerdilkan peran Mahkamah Agung Israel.