Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rudal Hizbullah Jangkau Pemukiman Yahudi di Haifa, Israel Benar-benar Sudah di Dalam Garis Merah

serangan terbaru rudal Hizbullah ini menghancurkan sejumlah target termasuk lapangan parkir kendaraan di Kiryat Yam di Teluk Haifa

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Rudal Hizbullah Jangkau Pemukiman Yahudi di Haifa, Israel Benar-benar Sudah di Dalam Garis Merah
khaberni/HO
Lokasi serangan terbaru rudal Hizbullah yang menghantam pemukiman Yahudi di Teluk Haifa, utara pendudukan Israel, Jumat (8/11/2024). Serangan Hizbullah ini menandakan kalau eskalasi sudah menjangkau lebih dalam teritorial Israel. 

Dikatakannya, militer Israel memang menghadapi pertempuran menantang di Lebanon.

“Israel menghadapi pertempuran yang menantang di Lebanon, yang ditandai dengan aktivitas pesawat tak berawak dan serangan rudal,” kata Marom.

Keadaan rumit yang tengah dihadapi tentara zionis, diakuinya lantaran adanya operasi canggih dari pihak lawan.

Dalam hal ini Lebanon.

“Tidak diragukan lagi bahwa ada operasi yang terkoordinasi dengan baik dan canggih untuk menantang sistem kami," lanjutnya.

Kolonel cadangan itu mengatakan juga bahwa sistem komando dan kontrol Hizbullah sedang ditingkatkan, bersama dengan formasi tembakannya.

Dirinya juga menekankan bahwa hal ini terjadi di tengah evakuasi unit permukiman dan gangguan terhadap aktivitas komersial.

Baca juga: Iran Bersiap Serang Israel, Ancam Bakal Gunakan Rudal Hulu Ledak dan Senjata Rahasia

Tentara Zionis Berjatuhan Banyak Jadi Korban usai Lawan Hamas dan Hizbullah

BERITA REKOMENDASI

Media Israel melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan Kepala Staf Israel, Herzi Halevi, menekan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyegel kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.

Hal ini mereka lakukan karena banyaknya korban di pihak Israel.

Mengutip The Jerusalem Post, disebutkan bahwa tentara pendudukan Israel ingin bergerak menuju gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, mengingat tingginya jumlah korban di kalangan tentara Israel.

Korban dari pihak Israel berjatuhan lantaran perlawanan Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon yang kuat di kedua front dan prospek suram untuk mencapai keuntungan militer Israel.

Menurut laporan Gallant dan Halevi juga telah mendesak Netanyahu untuk bekerja sama mencapai kesepakatan guna mengamankan pemulangan 101 tawanan Israel, hidup atau mati, dari Jalur Gaza.   


Waktu sangat penting untuk memulangkan para sandera, yang saat ini disetujui oleh sebagian besar pejabat Israel.

"Hanya akan terjadi, jika memang terjadi, melalui kesepakatan dengan Hamas," ujar Gallant dan Halevi dalam upacara wisuda perwira pada tanggal 31 Oktober.

Perkembangan yang terjadi ini bertepatan dengan konfirmasi Radio Angkatan Darat Israel bahwa 87 warga Israel tewas pada bulan Oktober.

64 di antaranya adalah perwira, tentara dan personel keamanan dan sisanya adalah pemukim ilegal.

 

(oln/khbrn/anews/*)


   

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas