Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yoav Gallant Balas Dendam, Bongkar Kelakuan Netanyahu Usai Didepak Dari Kursi Pemerintahan

Mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant membongkar kelakukan Netanyahu yang menolak kesepakatan damai untuk pembebasan sandera Israel di Gaza

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Yoav Gallant Balas Dendam, Bongkar Kelakuan Netanyahu Usai Didepak Dari Kursi Pemerintahan
X/Twitter
, Gallant, yang tiba-tiba dipecat dari jabatannya oleh Netanyahu mengatakan kepada keluarga tawanan bahwa PM Netanyahu selama ini telah menolak kesepakatan damai untuk pembebasan sandera Israel di Gaza dengan tahanan Palestina dipenjara Israel. Gallant juga mengungkap bahwa keberadaan tawanan Israel sengaja dilakukan Netanyahu untuk menciptakan stabilitas. 

TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant secara mengejutkan membongkar kelakukan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu usai dipecat pada Selasa (5/11/2024).

Menurut laporan di Channel 12, Gallant, yang tiba-tiba dipecat dari jabatannya oleh Netanyahu mengatakan kepada keluarga tawanan bahwa PM Netanyahu selama ini telah menolak kesepakatan damai untuk pembebasan sandera Israel di Gaza dengan tahanan Palestina dipenjara Israel.

“Perdana menteri adalah satu-satunya orang yang dapat memutuskan apakah akan menyetujui atau tidak kesepakatan penyanderaan, namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menahan tentaranya di Gaza "karena keinginan untuk tetap tinggal di sana,” ujar Gallant 

“Tak ada lagi yang perlu dilakukan di Gaza. Tujuan yang besar telah dicapai. Saya takut kami tetap berada di sana, karena hanya keinginan untuk tetap di sana,” imbuhnya, dikutip dari The Times Of Israel.

Dalam kesempatan itu, Gallant juga mengungkap bahwa keberadaan tawanan Israel sengaja dilakukan Netanyahu untuk menciptakan stabilitas.

Meskipun ide tersebut tak pantas, karena mengorbankan nyawa para tentara.

Gallant, yang kini tak lagi menjadi bagian dari pemerintahan juga mengisyaratkan kekhawatirannya akan keputusan Netanyahu yang dinilai menempatkan kepentingan politik di atas keselamatan dan stabilitas keamanan Israel.

Berita Rekomendasi

Hal ini juga mengkonfirmasi kecurigaan bahwa Netanyahu menerapkan “Rencana Jenderal” di utara Gaza.

Adapun rencana itu bermaksud membersihkan secara etnis utara Gaza untuk diduduki Israel. "Netanyahu mengatakan bahwa mempertahankan itu merupakan pertimbangan diplomatik, namun  saya katakan kepada Anda bahwa tidak ada pertimbangan diplomatik.  Kepala IDF dan saya mengatakan tidak ada alasan keamanan untuk tetap berada di Koridor Philadelphia," kata Gallant.

Netanyahu Pecat Menhan Israel

Sebelumnya pemerintahan Israel dikejutkan dengan keputusan PM Netanyahu yang secara mendadak memecat Yoav Gallant dari jabatan Menteri Pertahanan Israel.

Netanyahu berdalih pemecatan dilakukan karena hilangnya kepercayaan  menyusul berbagai cekcok antara keduanya yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Baca juga: Komentar Pertama Yoav Gallant Setelah Diberhentikan dari Jabatannya Sebagai Menhan oleh Netanyahu

"Selama beberapa bulan terakhir, kepercayaan telah terkikis. Mengingat hal ini, saya memutuskan pada hari ini untuk mengakhiri masa jabatan Menteri Pertahanan," ucap Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis kantornya.

Pasca memecat Gallant, Netanyahu langsung menunjuk Menteri Luar Negeri Israel Katz untuk mengisi posisi menteri pertahanan baru, menggantikan Gallant. Sementara posisi Katz akan ditempati oleh Gideon Sa'ar.

Menanggapi hal itu, Gallant mengungkapkan tiga alasan pemecatan dirinya. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas