Elon Musk Dilaporkan Terus Menempel pada Donald Trump, Pengaruhi Transisi Pemerintahan AS
Elon Musk dilaporkan terus mengunjungi kediaman Donald Trump setelah pemilu, apa yang ia rencanakan?
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Akses Musk ke Trump di Mar-a-Lago, yang menurut CNN telah menjadi inti de facto transisi kepresidenan Trump, telah memberinya pengaruh yang sangat besar dengan cara yang dapat menguntungkan bisnisnya, kata para analis.
Perusahaan kendaraan listriknya, Tesla, telah mengalami peningkatan dengan sahamnya melonjak 14 persen sehari setelah kemenangan pemilihan Trump.
"Kita telah melihat upaya lobi. Kita telah melihat super PAC [komite aksi politik], tetapi ini adalah level yang berbeda yang belum pernah kita lihat sebelumnya," kata Gita Johar, seorang profesor di Sekolah Bisnis Columbia, kepada The Guardian.
"Akan ada semacam imbalan yang akan menguntungkan Musk."
Meskipun Trump sebelumnya melontarkan gagasan untuk menunjuk Musk sebagai "menteri pemotongan biaya", Musk tampaknya tidak akan mengambil pekerjaan apa pun yang memerlukan konfirmasi Senat atau yang mengganggu bisnisnya, lapor Alan Fischer dari Al Jazeera.
Sebaliknya, Elon Musk mungkin akan bertugas di "komite pita biru", di mana ia masih akan memiliki akses yang sangat besar, tetapi tidak akan tunduk pada aturan etika pemerintah, menurut CNN.
Dengan hubungan yang begitu dekat dengan presiden terpilih Donald Trump, Elon Musk kemungkinan akan mendorong keras deregulasi.
Trump telah berulang kali mengeluhkan soal regulasi-regulasi pemerintah, yang menurutnya memperlambat inovasi di perusahaan-perusahaannya, termasuk SpaceX dan Tesla.
"Amerika adalah negara pembangun," tulis Musk di X pada hari kemenangan pemilihan Trump.
"Sebentar lagi, Anda akan bebas membangun."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)