Israel Gagal Penuhi Tuntutan AS Izinkan Banyak Bantuan ke Gaza, Dukungan Militer Terancam Dikurangi
Meskipun Israel meningkatkan aliran bantuan, jumlah bantuan masih jauh di bawah standar AS.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
Akses bagi pekerja bantuan ke Gaza utara juga masih terbatas.
Selain itu, Israel terus memberlakukan Undang-undang yang menentang UNRWA.
“Israel tidak hanya gagal memenuhi kriteria AS yang mengindikasikan dukungan terhadap respons kemanusiaan, tetapi juga mengambil tindakan yang secara dramatis memperburuk situasi di lapangan, khususnya di Gaza Utara,” kata laporan itu.
“Situasi itu bahkan lebih buruk saat ini dibandingkan sebulan yang lalu," jelasnya.
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan Israel telah membuat beberapa kemajuan, tetapi perlu berbuat lebih banyak untuk memenuhi persyaratan AS.
“Yang penting ketika Anda melihat semua langkah ini diambil adalah apa artinya bagi hasilnya,” katanya.
Sebagai informasi, Israel melancarkan serangan besar bulan lalu di Gaza utara, tempat militan Hamas berkumpul kembali.
Operasi tersebut telah menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi.
Israel hampir tidak mengizinkan bantuan memasuki wilayah tersebut, tempat puluhan ribu warga sipil tetap tinggal meskipun ada perintah evakuasi.
Bantuan ke Gaza anjlok pada bulan Oktober, ketika hanya 34.000 ton makanan yang masuk, atau kurang dari separuh bulan sebelumnya, menurut data Israel.
Baca juga: Israel Utara Membara, Dihujani 100 Roket Hizbullah, Jadi Serangan Terbesar, Mobil dan Rumah Hancur
Badan-badan PBB mengatakan bahkan lebih sedikit lagi yang berhasil lolos karena pembatasan Israel, pertempuran yang sedang berlangsung, dan pelanggaran hukum yang membuat sulit pengumpulan dan penyaluran bantuan di sisi Gaza.
Pada bulan Oktober, rata-rata 57 truk per hari memasuki Gaza, menurut data Israel, dan 81 truk per hari pada minggu pertama bulan November.
PBB menyebutkan jumlah tersebut lebih rendah, yakni 37 truk per hari sejak awal Oktober.
COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan ke Gaza, mengatakan bahwa penurunan jumlah truk bantuan pada bulan Oktober disebabkan oleh penutupan penyeberangan untuk hari raya besar Yahudi dan peringatan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang.