Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Dokter di Gaza: Anak-Anak Jadi Sasaran Penembak Jitu Israel, Cedera Parah di Kepala

Seorang dokter bedah Inggris yang telah bekerja di Gaza selama 1 bulan mengungkapkan bahwa penembak jitu Israel sengaja menargetkan anak-anak.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kesaksian Dokter di Gaza: Anak-Anak Jadi Sasaran Penembak Jitu Israel, Cedera Parah di Kepala
AFP/BASHAR TALEB
Seorang warga Palestina yang terluka dibawa ke rumah sakit Nasser setelah pemboman Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 20 Agustus 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Bashar TALEB / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter bedah Inggris yang telah bekerja di Gaza selama 1 bulan mengungkapkan bahwa penembak jitu Israel sengaja menargetkan anak-anak.

Saat menghadiri sesi Komite Pembangunan Internasional di DPR Inggris mengenai situasi kemanusiaan di Gaza, dokter bedah ini mengatakan bahwa penembak jitu Israel tidak memandang siapa dan dari mana asalnya yang akan menjadi target mereka.

"Tidak masalah siapa Anda di Gaza. Jika Anda orang Palestina, Anda adalah sasaran," kata Nizam Mamode, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Selama satu bulan ini, Mamode bertugas di Rumah Sakit Nasser di Gaza.

Dalam kesaksiannya, ia mengatakan sekitar 60-70 persen yang ia rawat adalah anak-anak dan wanita.

Mamode mengatakan mayoritas anak-anak yang ia rawat mengalami cedera di kepala akibat tembakan dari penembak jitu Israel.

"Kami melihat sejumlah anak dengan luka tembak di kepala, satu tembakan di kepala. Tidak ada luka lain. Jadi jelas, mereka sengaja menjadi sasaran penembak jitu Israel, dan ya, itu terjadi hari demi hari," katanya.

Berita Rekomendasi

Meski berpengalaman di berbagai konflik sebelumnya, Mamode mengatakan bahwa Gaza adalah wilayah yang mengalami serangan paling berat.

"Saya pernah bekerja di sejumlah zona konflik di berbagai belahan dunia. Saya berada di sana saat genosida Rwanda terjadi. Saya belum pernah melihat sesuatu sebesar ini sebelumnya," ungkapnya.

Ia mengaku ini merupakan pertama kalinya bertugas dalam keadaan yang sangat parah.

Di mana tenaga medis tidak mendapatkan perlindungan apapun dari Israel.

"Saya tidak pernah berada di daerah konflik di mana bantuan medis dibatasi sedemikian rupa... Tidak mengizinkan masuknya pasokan, mengebom fasilitas perawatan kesehatan, menyerang ambulans, dan membunuh pekerja perawatan kesehatan," katanya.

Baca juga: Israel Izinkan Geng Bersenjata Jarah Truk Bantuan di Gaza, Otoritas Palestina: IDF Malah Kutip Jatah


Menurutnya, apabila Israel tidak melakukan hal tersebut, maka para tenaga medis akan bisa menyelamatkan ribuan nyawa.

"Jika semua itu tidak terjadi, maka puluhan ribu nyawa akan terselamatkan," tambahnya.

Mamode: Apa yang Terjadi di Gaza Adalah Genosida

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas