Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Dokter di Gaza: Anak-Anak Jadi Sasaran Penembak Jitu Israel, Cedera Parah di Kepala

Seorang dokter bedah Inggris yang telah bekerja di Gaza selama 1 bulan mengungkapkan bahwa penembak jitu Israel sengaja menargetkan anak-anak.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kesaksian Dokter di Gaza: Anak-Anak Jadi Sasaran Penembak Jitu Israel, Cedera Parah di Kepala
AFP/BASHAR TALEB
Seorang warga Palestina yang terluka dibawa ke rumah sakit Nasser setelah pemboman Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 20 Agustus 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Bashar TALEB / AFP) 

Ketika ditanya apa yang ia lihat di Gaza, Mamode mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah Genosida.

"Sulit untuk menemukan kata lain untuk itu, mengingat apa yang telah kita lihat. Dan saya yakin bahwa rakyat Palestina merasa itulah yang terjadi pada mereka dan ada rasa pasrah bahwa mereka semua hanya menunggu kematian tanpa ada kesempatan untuk melarikan diri. Jadi singkatnya, ya," tegasnya.

Kemudian ia mengatakan bahwa klaim Israel tentang menyebarkan selebaran yang memperingatkan orang-orang agar pindah ke daerah berbeda sebelum menargetkan lokasi tersebut adalah tidak benar.

Mamode menegaskan bahwa Israel tidak pernah mengirimkan selebaran apapun.

"Sebagian besar korban mereka berasal dari Zona Hijau, yang seharusnya tidak menjadi sasaran, dan banyak dari mereka tidak dievakuasi, tidak ada peringatan sama sekali," jelasnya.

Ia kemudian menjelaskan bahwa kemanapun dirinya pergi, bisa saja menjadi sasaran Israel tanpa ia ketahui.

"Kami mengalami ledakan kendaraan yang berjarak lima meter dari unit gawat darurat di jalan utama. Kami sama sekali tidak mendapat peringatan. Dan jika saya menyeberang jalan untuk membeli sesuatu, itu akan menjadi akhir hidup saya," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan bahwa wisma tamu yang ditetapkan sebagai rumah aman juga menjadi sasaran serangan Israel di Jalur Gaza.

Menurut Mamode, serangan Israel ini sengaja dilakukan untuk membiarkan korban tanpa dibantu oleh tenaga medis.

"Tujuan di balik ini adalah untuk mencegah pekerja bantuan datang, dan menurut saya ini sama saja dengan penembakan terhadap konvoi PBB dalam hal menyerang rumah sakit dan ambulans, dan sebagainya," jelasnya.

Konflik Palestina vs Israel

Israel terus melancarkan serangan dahsyat terhadap Gaza sejak Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Total korban tewas di Gaza sejak Oktober 2023 mencapai lebih dari 43.700 orang.


Sebagian besar korban tewas merupakan wanita dan anak-anak.

Sementara lebih dari 103.000 lainnya terluka akibat serangan Israel.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas