Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Dokter Inggris: Sniper Israel Targetkan Anak-anak Gaza dengan Satu Tembakan di Kepala

Memberikan bukti dalam kesaksiannya, Mamode mengatakan bahwa 60 persen hingga 70 persen orang yang mereka rawat di Gaza adalah wanita dan anak-anak.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kesaksian Dokter Inggris: Sniper Israel Targetkan Anak-anak Gaza dengan Satu Tembakan di Kepala
Jordan Times/file
Selain nyawanya terancam oleh serangan brutal Israel, anak-anak Palestina di Gaza juga mengalami kekurangan gizi dan nutrisi karena amat terbatasnya pasokan bahan pangan oleh blokade militer Israel di perbatasan. 

Kesaksian Dokter Inggris: Sniper Israel Targetkan Anak-anak Gaza dengan Satu Tembakan di Kepala

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter bedah Inggris yang bekerja selama sebulan di Gaza mengatakan pada Selasa (12/11/2024) kalau dia melihat sejumlah anak dengan luka tembak di kepala setelah mereka "sengaja menjadi sasaran" penembak jitu (sniper) Israel .

"Tidak masalah siapa Anda di Gaza. Jika Anda orang Palestina, Anda adalah sasaran," kata Nizam Mamode dalam sesi Komite Pembangunan Internasional di DPR Inggris mengenai situasi kemanusiaan di Gaza, dilansir Anews, Rabu (13/11/2024).

Baca juga: Brigade Al Qassam Sergap Pasukan Israel di Jenin, IDF Kerahkan Lapis Baja, Buldoser, hingga Sniper

Memberikan bukti dalam kesaksiannya, Mamode, yang bekerja di Rumah Sakit Nasser di Gaza dari pertengahan Agustus hingga pertengahan September, mengatakan bahwa 60 persen hingga 70 persen orang yang mereka rawat di Gaza adalah wanita dan anak-anak.

Ditanya mengenai pengalamannya dengan wanita dan anak-anak yang terluka, ia menyebutkan luka di kepala akibat penembak jitu.

"Kami melihat sejumlah anak dengan luka tembak di kepala, satu tembakan di kepala. Tidak ada luka lain. Jadi jelas, mereka sengaja menjadi sasaran penembak jitu Israel, dan ya, itu terjadi hari demi hari," katanya.

Dokter bedah, yang telah bekerja di sejumlah zona konflik berbahaya, itu menekankan kalau dia belum pernah melihat sesuatu sebesar apa yang dia lihat di Gaza.

Berita Rekomendasi

"Saya pernah bekerja di sejumlah zona konflik di berbagai belahan dunia. Saya berada di sana saat genosida Rwanda terjadi. Saya belum pernah melihat sesuatu sebesar ini sebelumnya," katanya.

"Saya tidak pernah berada di daerah konflik di mana bantuan medis dibatasi sedemikian rupa... Tidak mengizinkan masuknya pasokan, mengebom fasilitas perawatan kesehatan, menyerang ambulans, dan membunuh pekerja perawatan kesehatan."

"Jika semua itu tidak terjadi, maka puluhan ribu nyawa akan terselamatkan," tambahnya.

Mamode mengatakan bahwa pasukan mana pun yang terlibat dalam perang memiliki tanggung jawab terhadap penduduk sipil di kedua belah pihak, seraya menambahkan ia melihat kebalikannya di Jalur Gaza.

Afrika Selatan akan bawa kasus genosida yang dilakukan Israel di Gaza ke Pengadilan Tinggi PBB. Foto: Arab News
Afrika Selatan akan bawa kasus genosida yang dilakukan Israel di Gaza ke Pengadilan Tinggi PBB. Foto: Arab News (Arab News)

Sulit Menemukan Kata Lain Selain Genosida

Ketika ditanya apakah ia menganggap apa yang ia lihat sebagai genosida , Mamode mengatakan "sulit untuk menemukan kata lain untuk itu, mengingat apa yang telah kita lihat."

"Dan saya yakin bahwa rakyat Palestina merasa itulah yang terjadi pada mereka dan ada rasa pasrah bahwa mereka semua hanya menunggu kematian tanpa ada kesempatan untuk melarikan diri. Jadi singkatnya, ya," katanya.

Dia kemudian ditanya tentang klaim tentara Israel kalau mereka sudah menyebarkan selebaran yang memperingatkan orang-orang agar pindah ke daerah berbeda sebelum menargetkan lokasi tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas