Kisah Prajurit Rusia Satu-satunya yang Selamat di Wilayah Musuh, Tiga Minggu Hanya Makan Bawang
Seorang anggota pasukan khusus Rusia bernama Zakaria Aliev berhasil diselamatkan dari garis depan setelah sendirian bertahan di garis depan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Seorang anggota pasukan khusus Rusia bernama Zakaria Aliev berhasil diselamatkan dari garis depan setelah sendirian bertahan di garis depan.
Ia ditemukan oleh drone Rusia di wilayah Zaporozhye saat berjalan sendirian dengan tubuh penuh luka sedang berjalan dan kemudian dipandu untuk diselamatkan oleh pasukan Rusia lainnya.
Dikutip dari Russia Today, petualangan heroik prajurit yang diketahui berasal dari provinsi Dagestan tersebut dimulai saat dirinya bersama 14 prajurit lainnya ditugaskan untuk menyerang pertahanan Ukraina.
Baca juga: NATO Berkeringat, Rusia Aktifkan Jet Super Su-57 Generasi Kelima Saat Ukraina Ngos-ngosan di Perang
Operasi khusus dilakukan karena pertahanan udara wilayah tersebut sangat kuat tidak bisa didatangi dengan jalan kaki atau kendaraan lapis baja.
Mereka menggunakan sepeda motor yang relatif tak bersuara dan bisa bergerak cepat. Dari 15 pasukan khusus itu pun hanya lima yang berhasil mencapai lokasi target tanpa diketahui pasukan Kiev. Sedangkan 10 personel lainnya tewas dihantam drone.
Aliev yang pertama kali sampai di lokasi, lepas dari perhatian pertahanan lawan. Disaat mendekati posisi kuat tentara Ukraina tanpa banyak bicara Aliev langsung menyerang mereka dengan granat dan membunuh sejumlah prajurit Ukraina.
Akan tetapi aksi mereka itu diketahui dan tanpa ampun serangan balasan dilakukan pihak Ukraina dengan membombardir wilayah mereka.
Ia ingat diserang dengan sejumlah drone Ukraina. Salah satu drone bahkan meledak di dekatnya, untungnya pecahan ledakan tersebut mengenai ponselnya, sehinga menghindarinya dari kematian.
Berlindung di dalam benteng kelimanya berhasil menyelamatkan diri. Namun pada akhirnya empat rekan Aliev memutuskan untuk mundur dari posisi, sementara Aliev tetap bertahan sendirian.
Namun nasib sial justru terjadi pada keempat rekannya, keberadaan mereka justru terendus pasukan Ukraina dan diserang oleh drone dalam perjalanan menuju pertahanan Rusia.
Baca juga: Waduk Kurakhovo Jebol, Pasukan Ukraina di Barat Kota Terbelah
Sementara Aliev bertahan dalam benteng sendirian dengan tubuh luka-luka selama tiga minggu. Ia bertahan dengan persediaan terbatas, tanpa air, dan tanpa komunikasi.
Aliev mengaku dirinya selamat karena terus berusaha tidak terlalu banyak berkeringat dan dengan menghemat energinya. Satu-satunya sumber makanannya adalah sekantong bawang yang ia temukan di benteng pertahanan.
Keberadaannya akhirnya terpantau oleh drone Rusia. Oleh petugas intelijen Moskow akhirnya ia berhasil dipandu melalui garis depan penuh ladang ranjau menggunakan pesawat nirawak.
Pelariannya tersebut dibagikan ke Russia Today.
Aliev kini di rumah sakit dan mengatakan ia masih menderita sakit kepala dan kaki. Prajurit itu diyakini telah mengalami total 15 gegar otak.