Maskapai AS Hentikan Penerbangan ke Haiti selama 1 Bulan setelah Insiden Serangan Bersenjata
Regulator penerbangan AS telah menangguhkan penerbangan maskapai AS ke Haiti selama 30 hari.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Regulator penerbangan AS telah menangguhkan penerbangan maskapai AS ke Haiti selama 30 hari.
Penangguhan ini terjadi setelah serangan bersenjata yang menargetkan 3 pesawat AS dalam sehari.
Ketiga pesawat AS, yaitu JetBlue, Spirit dan American Airlines terkena peluru saat hendak mendarat di ibu kota Haiti, Port-au-Prince pada hari Senin (11/11/2024).
Pesawat JetBlue Airways 634 mengalami kerusakan akibat peluru saat meninggalkan bandara Port-au-Prince menuju New York.
Kemudian, pesawat Spirit Airlines 951 dari Fort Lauderdale yang akan mendarat di Port-au-Prince terkena tembakan dan akhirnya dialihkan ke Bandara Santiago, Republik Dominika.
Pesawat ketiga adalah American Flight 819 yang tertembak di Haiti dan kerusakan ditemukan saat mendarat di Miami, Florida.
Atas kejadian tersebut, Badan Penerbangan Federal (FAA) mengeluarkan Pemberitahuan kepada Misi Udara (Notam) yang melarang penerbangan dengan tujuan Haiti.
"Risiko keselamatan penerbangan yang terkait dengan ketidakstabilan keamanan yang sedang berlangsung," kata FAA, dikutip dari BBC.
"Penerbangan AS sekarang tidak diizinkan dalam jarak 10.000 kaki (3.048 m) dari wilayah dan wilayah udara Haiti," tambahnya.
Insiden Penembakan Spirit Airlines
Sebuah pesawat Spirit Airlines dari Florida yang mencoba mendarat di Port-au-Prince, Haiti tertembak pada hari Senin (11/11/2024).
Insiden ini membuat pesawat tersebut harus dialihkan.
Baca juga: Pesawat Spirit Airlines Tertembak saat Mencoba Mendarat di Haiti, 1 Pramugari Terluka
"Sebuah pesawat Spirit Airlines dari Florida terkena tembakan saat mencoba mendarat di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada hari Senin dan dialihkan ke negara tetangga Republik Dominika," kata Badan Penerbangan Federal, dikutip dari CBS News.
Juru bicara maskapai Spirit Airlines, Tommy Fletcher mengatakan bahwa terdapat lubang peluru dalam pesawat tersebut.
“Pemeriksaan mengungkap bukti kerusakan pada pesawat yang sesuai dengan tembakan,” kata Fletcher dalam sebuah pernyataan.