Herzi Halevy: Rantai Komando Hizbullah Runtuh di Lebanon
Kepala Staf IDF Israel, Herzi Halevy, menegaskan serangan terus berlanjut terhadap Hizbullah setelah mengklaim komando Hizbullah mulai runtuh.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf militer Israel, Herzi Halevy, menegaskan bahwa tentara Israel akan terus melancarkan serangan terhadap Hizbullah.
Dalam penilaian situasi yang dilakukan di Kafr Kila, Lebanon selatan, Herzi Halevy menyampaikan bahwa serangan Israel telah menyebabkan keruntuhan rantai komando Hizbullah.
Halevy menyatakan, "Hizbullah telah membayar harga yang mahal. Rantai komandonya telah runtuh, banyak anggotanya terbunuh, dan infrastrukturnya telah dirusak secara luas."
Pernyataan ini disampaikan pada Sabtu, 16 November 2024, menandakan intensifikasi serangan Israel di wilayah tersebut.
Strategi dan Tindakan Selanjutnya
Herzi Halevy menegaskan bahwa Hizbullah akan terus melancarkan serangan, namun Israel akan tetap berjuang untuk menerapkan rencana serangan mendalam.
"Kami akan berhenti ketika kami tahu bahwa kami akan mengembalikan penduduk di Israel utara ke tempat yang aman," ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa tentara Israel memantau secara cermat pergerakan perlawanan di Iran, Yaman, Irak, dan Tepi Barat.
Dalam pernyataannya, Halevy mengungkapkan bahwa dia menerima surat dari istri tentara cadangan yang mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh keluarga mereka.
"Kami berusaha untuk meningkatkan perawatan yang diberikan kepada keluarga," tambahnya.
Baca juga: Suami Istri Asal Israel Ditolak Menginap di Hotel Gara-gara Genosida di Gaza
Situasi di Jalur Gaza
Sementara itu, Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melanjutkan agresi di Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah kematian warga Palestina telah meningkat menjadi lebih dari 43.799 jiwa, dengan lebih dari 103.601 lainnya terluka sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.
Di sisi Israel, tercatat 1.147 kematian akibat konflik terbaru ini.
Konflik ini dimulai setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, sebagai respons terhadap pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa.
Israel mengeklaim ada 101 sandera yang masih hidup atau tewas dan ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran sandera pada akhir November 2023.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).