Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konsekuensi Serius AS Izinkan Rudal Buatannya Ditembakkan Ukraina ke Rusia, Kiev Tak Akan Menang

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh buatannya ke wilayah pedalaman Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Konsekuensi Serius AS Izinkan Rudal Buatannya Ditembakkan Ukraina ke Rusia, Kiev Tak Akan Menang
Lockheedmartin
Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) adalah sistem senjata artileri permukaan-ke-permukaan konvensional yang mampu menyerang sasaran jauh di luar jangkauan meriam, roket, dan rudal Angkatan Darat lainnya yang ada. 

 

TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh buatannya ke wilayah pedalaman Rusia.

Meski kabar ini belum dikonfirmasi oleh pihak militer AS namun sudah disambut dengan baik oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam pernyataannya, Zelensky mengatakan bahwa 'nanti rudal-rudal yang akan bicara'.

Namun apakah izin tersebut dapat mengubah permainan dalam peperangan yang akhir Februari 2025 akan berjalan selama tiga tahun?

Baca juga: Zelensky: Rudal-rudal Itu Akan Berbicara Sendiri

Media Ukraina Strana dalam sebuah analisisnya pada Senin (18/11/2024) menyebutkan bahwa di garis depan tidak akan berubah secara mendasar.

Hal ini juga sama dengan pasokan tank Abrams, rudal patriot, jet tempur F-16 yang sebelumnya ditolak oleh AS, akan tetapi AS memberikan izin.

"Sama seperti serangan rudal jarak jauh di belakang tentara Rusia di wilayah Ukraina yang direbut, yang telah dilakukan sejak tahun lalu, tidak dapat menghentikan kemajuan pasukan Rusia di Donbass, demikian pula serangan rudal di wilayah Kursk tidak mungkin menjadi faktor yang akan membalikkan keadaan di sana," demikian tulis media asal Kiev tersebut.

Baca juga: Serangan Besar-besaran Rusia di Akhir Pekan, Belasan Warga Rusia Tewas

Berita Rekomendasi

Media tersebut juga mengatakan, jika AS benar-benar memberi izin tersebut maka justru akan menimbulkan eskalasi ketegangan hubungan antara Barat dan Rusia. 

Media ini menuliskan bahwa kebijakan Biden ini  berusaha mempersulit penyelesaian kesepakatan untuk mengakhiri perang, yang menurut laporan media, siap ditawarkan Trump setelah menjabat sebagai Presiden AS. Mengeluarkan izin untuk serangan rudal adalah salah satu peluang terakhir bagi "pihak perang" untuk mengganggu perjanjian ini.

Sebelumnya pemimpin Rusia telah berkali-kali mengatakan secara terbuka bahwa serangan rudal jarak jauh Barat akan berarti masuknya langsung negara-negara NATO ke dalam perang melawan Federasi Rusia dan bahkan memperbarui doktrin nuklir untuk ini.

Analisis lainnya, jika Vladimir Putin memberikan respons militer ke negara Barat terutama AS, maka konfrontasi militer bakal terjadi pada dua negara adi daya tersebut.

Bagi partainya Biden, yaitu Partai Demokrat yang 'doyan' berperang, terpilihnya Donald Trump merupakan 'bencana nyata'. Berkali-kali Trump dalam kampanyenya mengatakan akan menghentikan perang Rusia-Ukraina "dalam 24 jam".

Baca juga: Biden Akhirnya Izinkan Ukraina Gempur Rusia Gunakan Rudal ATACMS, Berikut Tanggapan Moskow


Namun dengan konfrontasi Rusia dengan NATO ke tahap peerangan nyata, maka semua kemungkinan bakal terjadi bahkan ke perang nuklir yang akan menyebabkan kehancuran semuanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas