Deplu AS: Lebih dari 11.000 Tentara Korea Utara Beroperasi di Wilayah Kursk Rusia
Departemen Luar Negeri AS mengatakan lebih dari 11.000 tentara Korea Utara kini beroperasi di wilayah Kursk Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Dalam pernyataannya, Kremlin mengeluarkan peringatan keras terkait keputusan Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk melakukan serangan ke dalam wilayah Rusia.
Peskov memperingatkan bahwa langkah dari Joe Biden tersebut dapat memperburuk ketegangan dan meningkatkan keterlibatan AS dalam konflik.
Jubir Rusia itu juga menuduh kebijakan Biden ini telah memperburuk situasi.
Ia menyebut langkah tersebut sebagai tindakan yang "menambah bahan bakar ke dalam api," sehingga semakin memperumit konflik di Ukraina.
Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai perubahan kebijakan AS dalam perang Rusia-Ukraina:
- Tujuan penggunaan senjata
Keputusan Biden muncul saat Moskow telah mengerahkan hampir 50.000 tentara ke Kursk, wilayah Rusia selatan tempat Kyiv melancarkan serangan balasan mendadak pada musim panas, untuk bersiap merebut kembali wilayah tersebut.
"Senjata tersebut dimaksudkan untuk digunakan terutama di Kursk untuk saat ini," kata seorang pejabat AS.
Berita RekomendasiRusia berusaha menyingkirkan Kursk dari meja perundingan sebagai alat tawar-menawar potensial bagi Ukraina dalam setiap perundingan perdamaian di masa mendatang.
- Tentang senjata tersebut
Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS adalah rudal balistik supersonik yang dapat menyerang lebih jauh ke Rusia daripada rudal Ukraina lainnya.
Tidak jelas berapa banyak ATACMS yang dimiliki Kyiv.
Institut Studi Perang memperkirakan bahwa sekitar 250 sasaran militer Rusia berada dalam jangkauan ATACMS Ukraina.
- Apa yang dikatakan Rusia?
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan langkah tersebut menunjukkan bahwa pemerintahan Biden "ingin menambah bahan bakar dan meningkatkan konflik di Ukraina."
Peskov mengulangi pernyataan yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September, di mana ia mengatakan bahwa mengizinkan Ukraina menggunakan senjata AS di dalam wilayah Rusia "akan berarti bahwa negara-negara NATO — Amerika Serikat dan negara-negara Eropa — sedang berperang dengan Rusia."
- Apa yang dikatakan Ukraina?
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa "rudal akan berbicara sendiri."