Israel Tuding Iran Selundupkan Rudal Balistik Jarak Pendek ke Irak Lewat Tangki Minyak
Iran diduga “menyelundupkan rudal balistik jarak pendek ke Irak sebagai bagian dari respons terhadap serangan Israel baru-baru ini
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel Tuding Iran Selundupkan Rudal Balistik Jarak Pendek ke Irak Lewat Tangki Minyak
TRIBUNNEWS.COM - Sumber intelijen Israel menuduh Iran melakukan 'penyelundupan' rudal balistik ke Irak.
Atas hal itu, merujuk laporan yang diterbitkan, pada Senin (18/11/2024) oleh surat kabar Israel Maariv, Israel dilaporkan berencana menyerang infrastruktur Irak dan menargetkan tokoh-tokoh “penting” dalam faksi-faksi perlawanan Irak.
Surat kabar itu merinci kalau Iran diduga “menyelundupkan rudal balistik jarak pendek ke Irak sebagai bagian dari respons terhadap serangan Israel baru-baru ini.”
Baca juga: Iran Bangun Hanggar Jet di Pangkalan Hamedan, Jet Israel Kini Punya Lawan Sepadan Su-35 Rusia
Menurut laporan itu, rudal-rudal ini diyakini “tersembunyi di dalam tangki air atau minyak, meningkatkan kekhawatiran tentang potensi penggunaannya dalam serangan di masa depan terhadap target Israel atau Amerika Serikat.”
Sumber-sumber intelijen yang dikutip di surat kabar itu mengindikasikan bahwa "Israel telah menyusun “rencana lanjutan untuk melawan kemungkinan eskalasi dari Irak", seperti dilansir shafaq, dikutip Selasa (19/11/2024).
Rencana ini dimulai dengan menargetkan infrastruktur dan instalasi dan kemudian berkembang menjadi operasi pembunuhan terfokus terhadap tokoh-tokoh kunci dalam faksi-faksi Iran,” mirip dengan tindakan sebelumnya Israel di Suriah.
Baca juga: Iran Bersiap Balas Israel, Komandan Angkatan Udara Lirik Jet Tempur Generasi 4,5 China J-10CE
Meningkatnya Serangan Drone
Laporan itu juga menyoroti peningkatan yang signifikan dalam serangan pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Irak dalam beberapa bulan terakhir.
Mengutip laporan lembaga analisis dan think-tank Washington Institute for Near East Policy, “jumlah serangan pesawat tak berawak melonjak dari hanya enam pada bulan Agustus menjadi 90 pada bulan Oktober, dengan lebih dari 65 serangan tercatat sejak awal November.”
Laporan itu menyatakan kalau pada Minggu, Angkatan Udara Israel mencegat, sebuah pesawat tak berawak menuju Israel, yang diluncurkan oleh “kelompok bersenjata Irak” yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Meskipun sebagian besar ancaman dicegat oleh militer dan angkatan laut Israel, Israel memandang serangan-serangan ini sebagai “gangguan operasional daripada ancaman strategis,” mengakui “kerasnya dampak dari eskalasi.”
Kerjasama AS-Israel
Menurut laporan itu, Israel bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk meningkatkan upaya defensif terhadap meningkatnya ancaman dari proksi-proksi Iran di kawasan.
Operasi angkatan laut AS baru-baru ini telah mencegat pesawat tak berawak Irak yang menargetkan pangkalan AS di wilayah tersebut.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa “pemerintah Irak berusaha untuk menahan eskalasi dengan mengirim utusan ke Teheran, sementara Israel, melalui saluran diplomatik dan intelijen, telah menekankan bahwa mereka tidak akan mentolerir pembukaan front tambahan dari Irak.”