Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1001: Zelensky Desak Jerman agar Dukung Serangan Jarak Jauh ke Rusia

Perang Rusia-Ukraina hari ke-1001: Presiden Ukraina Zelensky mendesak Jerman agar mendukung serangan jarak jauh ke Rusia, seperti AS.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1001: Zelensky Desak Jerman agar Dukung Serangan Jarak Jauh ke Rusia
ANDERSEN WEIRDS/ AFP
Kanselir Jerman Olaf Scholz memberikan pernyataan pers di Kantor Kanselir di Berlin pada 15 November 2023 setelah pengadilan tinggi Jerman memutuskan menentang pemerintah dalam kasus yang berpusat pada apakah pemerintah telah melanggar aturan utang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1001 pada Rabu (20/11/2024).

Pada pukul 00.00 waktu setempat, sekitar 15 drone Rusia berada di wilayah udara Ukraina.

Ancaman serangan drone masih ada di wilayah Khmelnytskyi, Zhytomyr, Kyiv, Chernihiv, Sumy, dan Poltava hingga pagi.

Angkatan Udara Ukraina melaporkan serangan udara di Kyiv, seperti diberitakan Suspilne.

AS Kecam Putin yang Ubah Doktrin Nuklir Rusia

Amerika Serikat (AS) meminta Rusia untuk menghentikan "retorika agresif" dan "tidak bertanggung jawab" setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara resmi menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir Rusia.

Hal ini menyusul keputusan Presiden AS, Joe Biden, untuk mengizinkan Ukraina menyerang target di dalam wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh yang dipasok AS. 

"AS tidak melihat alasan apa pun untuk menyesuaikan postur nuklirnya," kata pejabat Washington, Selasa (19/11/2024).

Berita Rekomendasi

Juru bicara departemen luar negeri AS, Matthew Miller, mengatakan dia tidak terkejut dengan komentar dari Kremlin mengenai doktrin nuklir baru yang direvisi.

Inggris Ikut Kecam Putin setelah Ubah Doktrin Rusia

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengecam Vladimir Putin yang mengubah aturan doktrin nuklir Rusia.

Baca juga: Serangan 6 Rudal ATACMS Pertama Ukraina ke Rusia Sebabkan Kebakaran di Fasilitas Militer

"Ada retorika yang tidak bertanggung jawab dari Rusia, dan itu tidak akan menghalangi dukungan kami untuk Ukraina," kata Keir Starmer pada Selasa kemarin.

"Saat menyampaikan pesan langsung kepada presiden Rusia dari pertemuan puncak G20 di Brasil," lanjutnya.

"Pada hari ke-1.000 perang ilegal Rusia di Ukraina, saya katakan lagi: 'Akhiri perang. Keluar dari Ukraina'," tambahnya, seperti diberitakan The Guardian.

Pertama Kali, Ukraina Tembakkan Rudal ATACMS ke Rusia

Ukraina menembakkan rudal jarak jauh buatan AS ke Rusia untuk pertama kalinya pada Selasa (19/11/2024) sejak pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden melarang penggunaan senjata itu di wilayah Rusia.

Staf umum Ukraina mengatakan rudal itu mengenai gudang persenjataan militer pusat logistik ke-1046 di luar kota Karachev tanpa mengonfirmasi penggunaan rudal tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina meluncurkan enam rudal ATACMS buatan AS yang menargetkan wilayah Bryansk di barat daya.

"Kami sekarang memiliki Atacms, kemampuan jarak jauh Ukraina, dan kami akan menggunakannya," kata Zelensky tanpa mengonfirmasi lebih lanjut.

PBB Sebut Ukraina Alami Terlalu Banyak Penderitaan

Komisioner tinggi PBB untuk hak asasi manusia (OHCHR), Volker Turk, mengatakan Ukraina mengalami terlalu banyak penderitaan dan rasa sakit yang tidak masuk akal.

Dalam pidatonya di hari pada ke-1000 pada Selasa kemarin, juru bicara Volker Turk mengatakan OHCHR telah memverifikasi bahwa setidaknya 12.162 warga sipil telah tewas sejak 24 Februari 2022, di antaranya 659 anak-anak, dan setidaknya 26.919 warga sipil lainnya telah terluka.

Zelensky Sindir Jerman agar Dukung Serangan Jarak Jauh ke Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan sudah saatnya bagi Jerman untuk mendukung kemampuan serangan jarak jauh Ukraina terhadap Rusia.

"Saya pikir setelah pernyataan tentang senjata nuklir, sudah saatnya bagi Jerman untuk mendukung keputusan yang sesuai," kata Zelensky ketika berbicara dengan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen di Kyiv, Selasa kemarin.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, yang melakukan panggilan telepon selama satu jam dengan Putin pada Jumat (15/11/2024), ragu-ragu untuk memberikan rudal jelajah Taurus jarak jauh ke Ukraina.

Rusia Klaim Hancurkan 42 Drone Ukraina

Rusia mengklaim unit pertahanan udaranya menghancurkan 42 pesawat nirawak Ukraina di sedikitnya delapan wilayah selatan dan tengah pada Selasa malam, termasuk 32 di wilayah Bryansk di perbatasan dan dua di wilayah Moskow.

Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan sebuah pabrik industri, lokasi infrastruktur, dan saluran listrik rusak di kota Alekseyevka.

Video yang diunggah di blog militer Rusia dan Ukraina menunjukkan ledakan dan kebakaran yang terjadi di Alekseyevka.

Satu situs Ukraina mengunggah video ledakan di wilayah Voronezh, sementara pejabat Rusia mengklaim sebagian besar atau semua drone ditembak jatuh.

Denmark Sumbang 130 Juta Euro untuk Industri Senjata Ukraina

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, mengatakan Denmark menyumbang €130 juta untuk pengembangan industri persenjataan Ukraina.

"Dan jangan salah, dukungan kami bersifat jangka panjang," kata Mette Frederiksen, Selasa.

Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina dan Denmark telah menciptakan model khusus untuk mendatangkan investasi dari negara-negara lain.

"Semua negara Nordik telah bergabung, lebih dari satu miliar dolar telah diinvestasikan oleh mitra ke dalam industri kami," katanya.

Program industri tersebut diperluas ke produksi drone, rudal, dan artileri. 

Denmark adalah salah satu kontributor bantuan militer terbesar ke Ukraina, relatif terhadap ukuran ekonominya.

Pentagon Setujui Potensi Penjualan Senjata ke Ukraina

Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan peralatan dan layanan militer senilai $100 juta kepada Ukraina.

"Ukraina menginginkan peralatan dan layanan untuk perbaikan kendaraan, bantuan teknis, pelatihan, publikasi, dan elemen terkait lainnya dari logistik dan dukungan program," kata Pentagon.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas