Tanggapan Hamas soal Penjarahan Konvoi Bantuan di Gaza, Sebut Dapat Restu Penuh dari Israel
Hamas menanggapi soal penjarahan konvoi bantuan di Gaza, mereka menyebut ada restu penuh dari Israel.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Hamas menanggapi soal penjarahan konvoi bantuan di Gaza, mereka menyebut ada restu penuh dari Israel.
Dalam wawancara untuk Al-Aqsa TV, pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya mengatakan:
"Tindakan tersebut dilakukan dengan sepengetahuan dan restu penuh dari Israel," kata al-Hayya, dikutip dari Al Mayadeen.
Pada kesempatan itu pula, al-Hayya menguraikan tanggapan Hamas terhadap usulan Mesir untuk membentuk komite administratif bagi Gaza.
"Gerakan Hamas telah menanggapi usulan Mesir dengan penuh tanggung jawab, dan telah membuat langkah-langkah penting menuju tercapainya konsensus," bebernya.
Ia lebih lanjut menyoroti dukungan berkelanjutan Mesir untuk memfasilitasi pembentukan sebuah komite untuk mengawasi semua urusan di Gaza.
Al-Hayya juga membahas tindakan pendudukan Israel.
"Pendudukan telah menghancurkan wilayah selatan di sepanjang perbatasan Mesir dan mengintensifkan upaya untuk memperluas poros Netzarim guna melindungi pasukannya dari operasi Perlawanan," paparnya.
Ia juga mengomentari gambar-gambar yang baru-baru ini dipublikasikan yang memperlihatkan Perdana Menteri pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu di poros Netzarim,
Al-Hayya menggambarkannya sebagai "pamer".
Dikutip dari The Guardian, akhir pekan lalu, gerombolan orang-orang bersenjata menyerang dan menjarah sekitar 100 truk yang membawa pasokan makanan dan kebutuhan lainnya untuk warga Gaza.
Mereka bersenjatakan senapan otomatis.
Baca juga: Penjarahan Konvoi Bantuan di Gaza: 20 Orang Tewas dalam Operasi Anti Geng
Para pemimpin masyarakat di Gaza tengah mengatakan, penduduk setempat telah melawan para penjarah konvoi.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan lebih dari 20 orang tewas dalam operasi keamanan tersebut.
Sumber Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada AFP bahwa konvoi pada hari Sabtu (16/11/2024) itu mengangkut ribuan ton makanan yang disediakan oleh badan-badan PBB, UNRWA, dan Program Pangan Dunia (WFP).
"Konvoi itu diserang tak lama setelah memasuki Gaza pada hari Sabtu," kata pejabat PBB dan pemimpin masyarakat setempat.
Sebanyak 98 dari 109 truk konvoi dijarah.
Sejumlah truk curian berhasil direbut lagi kemudian dikembalikan ke WFP.
"Beberapa pengangkut terluka selama insiden tersebut," kata pejabat senior UNRWA, Louise Wateridge.
Perang Israel-Hamas
Inilah yang terjadi semalam dalam perang Israel-Hamas di Gaza dan sekitarnya, dikutip dari Al Jazeera:
1. Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza mengatakan sebagian besar dari 66 korban serangan Israel di Beit Lahiya adalah wanita dan anak-anak.
Masih ada banyak lagi yang terjebak di bawah reruntuhan.
Pengeboman itu menyusul serangan Israel di Sheikh Radwan di Kota Gaza yang menewaskan 22 orang, termasuk 10 anak-anak.
2. Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel membunuh dua warga Palestina di desa Kafr Dan dan satu lagi di kamp pengungsi Ein Beit el-Ma dekat kota Nablus.
3. Senat AS dengan suara mayoritas menolak beberapa rancangan undang-undang yang akan memblokir pengiriman peluru tank, peluru mortir, dan perlengkapan bom pintar untuk Israel.
4. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hanya tujuh toko roti yang dikelola oleh kelompok bantuan yang masih buka di Gaza.
Akan tetapi mereka mungkin harus segera tutup karena kekurangan tepung dan bahan bakar di tengah blokade Israel yang sedang berlangsung.
5. Militer Israel menggempur pinggiran kota Beirut dan Hizbullah mengklaim serangan terhadap pasukan Israel saat utusan AS Amos Hochstein melakukan perjalanan ke Tel Aviv untuk membahas proposal gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.
6. Di Suriah, sumber militer mengatakan kepada kantor berita SANA bahwa serangan di Palmyra yang menewaskan 36 orang berasal dari arah al-Tanf di provinsi Homs, tempat AS menempatkan garnisun sejak 2016.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)