Amerika Serikat Tegaskan Bahwa Mereka Tidak Bermaksud Berperang dengan Rusia, Putin Tebar Ancaman
Amerika Serikat pada Kamis mengumumkan bahwa mereka “tidak bermaksud berperang dengan Rusia,”.
Editor: Muhammad Barir
Washington memperluas bantuannya untuk menyerang kedalaman wilayah Rusia.
Kekhawatiran meningkat di kalangan Ukraina dan negara-negara Barat setelah muncul data kemarin (Rabu) mengenai persiapan Rusia untuk melancarkan serangan besar-besaran ke ibu kota, Kiev, sebagai respons terhadap serangan dua hari lalu terhadap instalasi militer jauh di dalam Rusia yang menggunakan rudal jarak jauh “Atakum”.
Amerika Serikat dan beberapa negara Barat mengumumkan penutupan kedutaan mereka di ibu kota Ukraina, sementara Kremlin menghindari penyangkalan informasi mengenai persiapan serangan militer skala besar, dan menyatakan bahwa masalah ini “terserah pada perkiraan dan rencana pendirian militer Rusia.”
Sumber-sumber Rusia menyatakan bahwa respons Rusia akan mencakup penargetan luas di wilayah peluncuran rudal Barat dan beberapa pusat pengambilan keputusan dan kendali di Kiev.
Kremlin mengumumkan penerapan langkah-langkah internal untuk menjamin keamanan semua fasilitas infrastruktur penting di Rusia, termasuk Jembatan Krimea.
Di sisi lain, Washington mengambil langkah tambahan untuk memperluas kemampuan Kiev untuk menargetkan wilayah dalam negeri Rusia, dan terdapat laporan yang memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan rudal “Storm Shadow”, selain niat Pentagon untuk memberikan Ukraina rudal baru.
Paket senjata senilai tidak kurang dari $275 juta, termasuk senjata pertahanan udara, peluncur roket, peluru artileri, dan amunisi anti-tank.
Rusia Memperingatan Melalui Rudal Hipersonik
Rusia telah mengebom Ukraina dengan rudal hipersonik, itu adalah peringatan bagi Barat.
Kremlin mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan terhadap Ukraina menggunakan rudal balistik hipersonik yang baru dikembangkan dimaksudkan untuk memperingatkan Barat bahwa Moskow akan menanggapi Amerika Serikat dan Inggris yang mengizinkan Kiev menyerang Rusia dengan rudal mereka.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mencatat bahwa Rusia tidak berkewajiban untuk memperingatkan Amerika Serikat tentang serangan tersebut, namun memberitahukannya 30 menit sebelum peluncuran.
Peskov mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin masih terbuka untuk berdialog, menurut Reuters.
Analisis: Rudal Atakum yang diluncurkan Ukraina ke Rusia akan meledak di hadapan Amerika
Perang Rusia-Ukraina memasuki fase eskalasi yang sangat berbahaya setelah Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang diperoleh dari Amerika Serikat dan Inggris untuk menyerang sasaran yang berada jauh di dalam wilayah Rusia, sementara Moskow memodifikasi doktrin nuklirnya untuk memungkinkan negara tersebut menggunakan persenjataan nuklirnya sebagai respons terhadap serangan Rusia. setiap serangan besar dengan senjata konvensional.