Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Elon Musk Kritik F-35, Jet Tempur Siluman Mirip Senjata Rongsokan, Sebut Lockheed Martin Bodoh

Miliarder kondang dan CEO dari Tesla Inc, Elon Musk melayangkan kritikan pedas ke produsen jet tempur F-35, Lockheed Martin.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Elon Musk Kritik F-35, Jet Tempur Siluman Mirip Senjata Rongsokan, Sebut Lockheed Martin Bodoh
Economic Times
Elon Musk mengkritik Lockheed Martin bodoh karena masih terus memproduksi jet tempur F-35 yang dianggap ketinggalan zaman. 

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Miliarder kondang dan CEO dari Tesla Inc, Elon Musk melayangkan kritikan pedas ke produsen jet tempur F-35.

Lewat cuitan yang diunggah di laman media social X, Elon Musk menyebut Lockheed Martin bodoh karena masih terus memproduksi jet tempur F-35 yang dianggap ketinggalan zaman.

"Jet tempur berawak sudah ketinggalan zaman di era drone. Pilotnya akan terbunuh," kata pimpinan SpaceX, Tesla, dan X, dalam sebuah posting di platform X, mengutip SCMP.

Musk secara khusus mengkritik F-35 – jet tempur generasi baru yang diproduksi oleh Lockheed Martin pada tahun 2015 karena  dalam pengembangannya produksi pesawat tempur ini terus mengalami kendala, terutama pada desain program komputernya.

Berita Rekomendasi

Terlebih biaya operasinya yang sangat tinggi, membuat senjata ini dinilai kurang efisien dalam menjalankan tugas di medan perang.

Dia menyebut jet siluman F-35 sebagai senjata rongsokan yang sudah ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan kendaraan udara tak berawak atau UAV.

"Desain F-35 mengalami kegagalan pada level persyaratan, karena terlalu banyak hal yang harus dilakukan oleh terlalu banyak orang."

"Hal ini menjadikannya pekerjaan yang mahal dan rumit, yang memerlukan banyak tenaga ahli, namun tidak menguasai satupun," lanjut Musk.

Baca juga: Spekulasi Serangan ke Teheran, Benarkah Jet Tempur F-35 Israel Berhasil Masuk ke Wilayah Udara Iran?

Meskipun menuai pujian sebagai program yang paling penting bagi keamanan nasional AS, program jet siluman F-35 nyatanya kerap dikritik karena memakan banyak biaya perbaikan.

Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS memperkirakan biaya perbaikan seumur hidup program ini mencapai lebih dari 2 triliun dolar AS, menjadikannya jet tempur ini sebagai proyek militer paling mahal dalam sejarah.

Pentagon Bela Lockheed Martin

Menanggapi kritikan yang dilontarkan Elon Musk Departemen Pertahanan AS, langsung melontarkan pembelaan kepada Lockheed Martin yang memproduksi jet tempur F-35.

Dalam keterangan resminya Pentagon menyebut Lockheed Martin sangat berkontribusi dalam perkembangan industri militer AS, terlebih selama ini program F-35 yang diproduksi telah bekerja dengan sangat baik dalam menghadapi ancaman.

 

Hadirnya jet F-35 membuat kemampuan angkatan udara AS kini semakin bertambah kuat lantaran jet ini merupakan pesawat tempur tercanggih di dunia yang bisa digunakan untuk mengumpulkan informasi intelijen, menyerang jauh ke dalam wilayah musuh dan terlibat dalam duel di udara.

"Saat ini kita memiliki pesawat tempur yang siap tempur. Para pilot terus menekankan bahwa inilah pesawat tempur yang ingin mereka bawa ke medan perang jika diperlukan," ungkap Pentagon.

Spesifikasi jet F-35

Mengutip Military Today, F-35 dibekali mesin Pratt & Whitney F135 dengan mesin tersebut jet tempur ini mampu bermanuver dengan kecepatan hingga 1.931 km/jam serta dapat menjangkau wilayah musuh sampai 2.200 km.

Tak seperti jet tempur lainnya, jet tempur yang memiliki lebar sayap 10,7 meter, tinggi 4,38 meter, berat lepas landas maksimum 7.000 pound dibuat dengan menggabungkan kemampuan siluman, sensor canggih, serta fusi informasi sehingga membuat musuh kesulitan ketika mencoba menemukan dan menargetkan jet ini.

Baca juga: Angkatan Udara Israel Kaget, Sistem Pertahanan Udara Iran Ternyata Mampu Kunci Jet Tempur F-35

Beralih kebagian fitur, Jet F-35 memiliki fitur Autonomic Logistics Information System (ALIS) yang berfungsi untuk mengintegrasikan kinerja terbaru, parameter operasional, konfigurasi saat ini, peningkatan dan pemeliharaan terjadwal, riwayat komponen, diagnostik prediktif (prognostik) dan manajemen kesehatan, penjadwalan operasi, pelatihan, perencanaan misi, dan dukungan layanan.

Selain itu terdapat pula sensor elektronik F-35, termasuk Electro-Optical Distributed Aperture System (DAS) yang memberi pilot kesadaran situasional di lingkungan sekitar pesawat untuk meningkatkan peringatan rudal, peringatan pesawat lain, dan penglihatan pilot siang atau malam.

Kemudian terdapat fitur beast mode dapat yang memungkinkan jet tempur ini dapat membawa hampir 10.000 kg amunisi baik secara internal dan eksternal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas