Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Sudah di Depan Mata

Beberapa jam sebelum gencatan senjata, baik Hizbullah maupun Israel telah meningkatkan serangan lintas perbatasan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Sudah di Depan Mata
AFP
Pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada Rabu (23/10/2024) malam, yang menargetkan wilayah Ouzai dan Haret Hreik tanpa peringatan sebelumnya. Serangan tersebut menghantam wilayah permukiman dan kantor media, menurut laporan setempat. - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu berjanji akan menyerang kelompok bersenjata Lebanon itu dengan keras jika melanggar kesepakatan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa jam sebelum gencatan senjata, baik Hizbullah maupun Israel telah meningkatkan serangan lintas perbatasan.

Tentara Israel mengancam akan menyerang target-target di Beirut, khususnya di bagian tengah dan selatan, sambil meminta penduduk untuk evakuasi.

Juru bicara bahasa Arab Israel, Avichay Adraee, mengunggah peta di platform X yang menunjukkan bangunan di pinggiran selatan Beirut, Ghobeiry, sebagai target serangan.

Dalam laporan Al Jazeera, ledakan keras terdengar di Beirut.

Sirene menggema di utara Israel, di Galilea, setelah Hizbullah meluncurkan roket sebagai respons terhadap serangan Israel.

"Jika Israel menyerang pusat kota Beirut, Hizbullah akan membalas," tegas Hizbullah dalam sebuah pernyataan.

Korban dan Kerusakan

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 25 orang tewas akibat serangan Israel pada Selasa (26/11/2024), dikutip dari CNN.

Berita Rekomendasi

Korban tewas termasuk 10 orang di Beirut tengah, enam di Shaqra, dan dua di Tyre.

Sebuah gedung apartemen di Hamra, distrik komersial yang padat, juga terkena serangan.

Dukungan PBB untuk Gencatan Senjata

Baca juga: Netanyahu Siap Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan kesiapan PBB untuk mendukung kesepakatan gencatan senjata.

Melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, Guterres berharap perjanjian gencatan senjata ini dapat mengakhiri kekerasan dan penderitaan di kedua belah pihak.

Dia juga mendesak agar semua pihak menghormati dan melaksanakan komitmen yang dibuat berdasarkan perjanjian tersebut.

Serangan yang meningkat ini menunjukkan ketegangan yang masih tinggi di wilayah tersebut, dengan harapan gencatan senjata dapat membawa perdamaian yang lebih stabil.

Namun, hingga saat ini, kekerasan di Beirut dan wilayah sekitarnya masih berlangsung.

Konflik Palestina Vs Israel

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas