Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Rawhi Fattouh sebagai Penerusnya
Mahmoud Abbas menunjuk Rawhi Fattouh sebagai penerusnya, jika nantinya posisi presiden PA kosong.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Meskipun tidak populer, pria berusia 89 tahun itu telah menjabat sebagai presiden PA selama dua dekade.
Terpilihnya Abbas sebagai presiden tahun 2005 juga bertepatan dengan meningkatnya penindasan kebebasan individu di Tepi Barat.
Pada tahun 2007, Tepi Barat dan Gaza pecah setelah kemenangan elektoral Hamas dalam pemilihan parlemen, yang berujung menjadi perang saudara.
Abbas dan PA kemudian mengambil alih Tepi Barat sementara Hamas menguasai Gaza.
Selama bertahun-tahun, ratusan pembangkang, termasuk mahasiswa, telah ditangkap oleh pasukan keamanan PA.
Di bawah Abbas, PA telah berkoordinasi dan berbagi informasi intelijen dengan Israel tentang warga Palestina yang diduga merencanakan operasi melawan pendudukan Israel.
Abbas dan PA juga telah dikritik karena korupsi yang merajalela dan ketidakmampuan mereka untuk mengekang peningkatan perambahan pemukim Israel di tanah Palestina di Tepi Barat.
Pemukiman Israel dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Sejak perang Israel di Gaza, popularitas Hamas di Tepi Barat meningkat.
Siapa yang Memerintah Palestina?
Mengutip cfr.org, jutaan warga Palestina hidup di bawah kendali berbagai otoritas di wilayah Palestina dan di kamp-kamp pengungsi di seluruh Timur Tengah.
Kekuasaan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, yang keduanya disebut sebagai wilayah Palestina, telah terbagi di antara tiga entitas: badan pemerintahan yang disebut Otoritas Palestina (PA), kelompok militan Hamas, dan Israel.
Baca juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Peringatkan Adanya Nakba Kedua di Gaza: Pemusnahan Massal
Namun, karena Israel kini berupaya menghancurkan Hamas, tidak jelas siapa yang akan mengelola Gaza sebagai gantinya.
Dalam beberapa dekade terakhir, Otoritas Palestina (PA) telah menguasai sebagian wilayah Tepi Barat, dan kelompok militan Hamas telah menguasai Jalur Gaza.
Sementara itu, Israel telah menjalankan kekuasaan atas kedua wilayah tersebut dengan berbagai cara.
Di tengah perang Israel-Hamas yang meletus sejak Oktober tahun lalu, PA diawasi dengan ketat tentang kemampuannya untuk menjalankan Gaza jika Israel berhasil menghancurkan Hamas.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)