Peluncur Rudal Penghancur Kota Korea Utara Sudah di Tangan Rusia, Kharkiv Ukraina Bisa Porak-poranda
Peluncur M1991 Korut bisa menghantam kota-kota garis depan termasuk Kharkiv, yang terletak hanya 25 mil dari perbatasan Rusia-Ukraina
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Peluncur Rudal Penghancur Kota Korea Utara Sudah di Tangan Rusia, Kharkiv di Ukraina Bisa Porak-poranda
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan menyebut kalau Korea Utara sudah mentransfer peluncur rudal 'penghancur kota' yang mereka miliki ke Rusia sebagai bantuan dalam perang melawan Ukraina.
Laporan dari Forbes, dikutip Selasa (3/12/2024) menyatakan, Rusia mendapat bantuan dari Korea Utara di tengah situasi krisis persenjataan yang mereka alami setelah perang berlangsung hampir 3 tahun.
Pada awalnya, Rusia mampu mengerahkan kekuatan besar peluncur rudal di awal perang, namun belakangan justru kehabisan artileri tersebut hingga harus mendapat bantuan dari Korea Utara.
Baca juga: Potongan Jet Su-35SE Rusia Tiba di Iran, Siapkan Pangkalan Bawah Tanah Eagle-44 untuk Lawan Israel
"Militer Rusia meluncur lebih dalam ke Ukraina pada Februari 2022 dengan lebih dari seribu peluncur roket beroda di gudang senjatanya. Itu adalah salah satu kekuatan roket taktis terbesar di dunia," kata laporan Forbes, Selasa.
"Tetapi dalam 33 bulan pertempuran keras, Rusia telah kehilangan tidak kurang dari 400 kendaraan multiple rocket launcher (MLR) dalam manuvernya ke Ukraina," tulis laporan itu.
Laporan menambahkan, Kremlin juga telah mengerahkan MLR stok lamanya dalam perang melawan Ukraina.
Namun, tingginya kerugian di medan perang membuat Rusia kini berada dalam kondisi krisis peluncur roket.
"Itulah sebabnya MLR dari Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara) sangat penting bagi upaya Rusia dalam perang melawan Ukraina," kata laporan itu.
Menurut Lt. Andriy Kovalenko, kepala Pusat Ukraina untuk Melawan Disinformasi, rezim di Pyongyang telah menyumbang ke Rusia 100 sistem artileri termasuk howitzer self-propelled M1989 dan peluncur roket M1991.
M1989s adalah peluncur rudal besar, senjata artileri raksasa, masing-masing menembakkan peluru 170 milimeter dengan berat 100 pon (sekitar 45 Kg per peluru) masing-masing setidaknya 25 mil (sekitar 40 kilometer).
"Foto-foto beredar online awal bulan ini menggambarkan beberapa howitzer Korut diangkut dengan truk di jalanan Rusia," kata laporan itu.
Laporan itu juga menyatakan kalau Korea Utara telah memberi Rusia jutaan peluru artileri dan puluhan rudal balistik KN-23 seberat 7.500 pon — dan mengirim ribuan tentara untuk memperkuat resimen dan brigade Rusia yang menyerang balik yang merupakan pasukan Ukraina yang diukir dari Oblast Kursk Rusia barat pada bulan Agustus.
Seputar M1991 Korea Utara, Si Penghancur Kota, Kharkiv Terancam
Laporan Forbes itu menyatakan kalau MLR M1991 adalah tambahan baru yang kuat untuk korps roket pasukan Rusia yang babak belur.