Presiden Iran: Kami akan Lakukan Segala Cara untuk Hadapi Militan Suriah, Indikasi Ada Peran Israel
Saluran Iran Al-Alam mengutip pernyataan Presiden Masoud Pezeshkian, pada hari Senin, bahwa negaranya akan melakukan segala daya
Editor: Muhammad Barir
Presiden Iran: Kami akan Lakukan Segala Cara untuk Hadapi Militan Suriah, Indikasi Ada Peran Israel
TRIBUNNEWS.COM- Saluran media Iran Al-Alam mengutip pernyataan Presiden Masoud Pezeshkian, pada hari Senin, bahwa negaranya akan melakukan segala daya untuk menghadapi militan di Suriah.
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk Suriah, Hussein Akbari, mengatakan bahwa ada banyak indikator peran Israel dalam peristiwa di Suriah, terutama kebetulan serangan militan tersebut bersamaan dengan gencatan senjata di Lebanon.
Akbari menambahkan: “Kita harus mencari penyelesaian untuk memadamkan api, dan kami berharap dapat membantu Suriah melalui gerakan politik untuk keluar dari krisis saat ini.”
Duta Besar Iran memperingatkan meningkatnya pengaruh ISIS, dan berkata: “Jika ISIS mengukuhkan kehadirannya di Suriah dan Irak, Eropa, Asia Tenggara, dan negara-negara Islam tidak akan aman.”
Pada hari Rabu, Hay'at Tahrir al-Sham (sebelumnya Front Al-Nusra sebelum melepaskan diri dari organisasi Al-Qaeda) dan faksi bersenjata yang kurang berpengaruh melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan ini dianggap sebagai serangan paling kejam selama bertahun-tahun di Kegubernuran Aleppo.
Mereka mampu maju secara paralel dengan kendalinya atas puluhan kota dan desa di wilayah tetangga Idlib (barat laut) dan Hama (tengah).
Baca juga: Sekjen NATO Peringatkan Donald Trump akan Ada Ancaman Berbahaya bagi AS dari China, Iran, dan Korut
Aleppo (kota terbesar kedua di Suriah) untuk pertama kalinya sejak pecahnya konflik berada di luar kendali pemerintah Suriah, dengan faksi-faksi bersenjata menguasai seluruh lingkungan kota. Di mana pasukan militer dikerahkan, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada hari Minggu.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, mengatakan pada hari Senin bahwa kekerasan meningkat di Suriah, menyebabkan ribuan warga mengungsi.
Grandi menambahkan pada platform “X” bahwa kawasan ini tidak dapat menanggung krisis demi krisis, sehingga perdamaian sangat dibutuhkan.
Wakil Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Krisis Suriah, David Cardin, mengkonfirmasi kemarin, Minggu, bahwa bentrokan di pedesaan Aleppo dan Idlib telah menyebabkan lebih dari 48.000 orang mengungsi dari barat laut Suriah sejak pecah Rabu lalu.
SUMBER: ASHARQ AL-AWSAT