Serigala Putih Ukraina atau White Wolf Bergabung dengan Hay'at Tahrir al-Sham Melawan Tentara Suriah
Beberapa sumber telah mengonfirmasi keterlibatan langsung Ukraina dengan Hay'at Tahrir al-Sham
Editor: Muhammad Barir
Serigala Putih Ukraina atau White Wolf Bergabung dengan Hay'at Tahrir al-Sham Melawan Tentara Suriah
TRIBUNNEWS.COM- Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan pejuang Ukraina berada di garis depan di Aleppo dan Hama, dengan beberapa gambar menggambarkan operasi militer dan misi pengintaian.
Beberapa sumber telah mengonfirmasi keterlibatan langsung Ukraina dengan Hay'at Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Front al-Nusra), sebuah kelompok yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris, dalam pertempuran yang sedang berlangsung melawan tentara Suriah di garis depan Aleppo, Hama, dan Idlib.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan pejuang Ukraina di garis depan di Aleppo dan Hama, dengan beberapa gambar menggambarkan operasi militer dan misi pengintaian.
Laporan awal menunjukkan bahwa unit Ukraina yang beroperasi di Suriah merupakan bagian dari kelompok White Wolf, yang berafiliasi dengan Dinas Keamanan Ukraina (SBU).
Unit khusus ini dikenal karena keahliannya dalam mengembangkan dan menyebarkan kendaraan udara tak berawak (UAV), dan memainkan peran penting dalam menyerang pasukan Rusia dengan pesawat nirawak di garis depan Ukraina.
Baca juga: Ukraina Meretas Drone Shahed, Arahkan Drone dari Rusia ke Rusia & Belarusia, Sistem Navigasi Kacau
Unit tersebut dilaporkan mengendalikan seluruh rangkaian sistem persenjataan pesawat tak berawak.
Dilengkapi dengan teknologi pengintaian canggih, operasi unit ini diawali dengan pengumpulan intelijen mengenai target sebelum melancarkan serangan tepat, sering kali berkoordinasi dengan tim penembak jitu.
Foto-foto tentara Ukraina di Suriah semakin menunjukkan peran penting dalam penggunaan pesawat tanpa awak canggih dalam pertempuran melawan pasukan Suriah—suatu kemampuan yang tidak dimiliki Hay'at Tahrir al-Sham dalam beberapa tahun terakhir.
Intelijen Ukraina dan persenjataan terlibat dalam serangan terkoordinasi di Aleppo
Dalam perkembangan terkait, sumber-sumber mengungkapkan bahwa kesepakatan telah dicapai sebelum serangan di Aleppo antara Hay'at Tahrir al-Sham dan intelijen Ukraina.
Kesepakatan tersebut dilaporkan menghasilkan pembebasan tentara bayaran—keturunan Georgia, Chechnya, dan Albania—dari penjara al-Jolani, yang kemudian diintegrasikan ke dalam unit Ukraina yang ditempatkan di Suriah barat laut.
Kemarin, sebuah sumber Suriah yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, seperti dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti , bahwa "serangan oleh militan Hayat Tahrir al-Sham terhadap Aleppo di Suriah utara dilakukan dengan melibatkan Ukraina dan Amerika Serikat, dengan memanfaatkan teknologi canggih."
Sumber tersebut menekankan bahwa "ini menandai pertama kalinya komunikasi tentara Suriah mengalami gangguan yang signifikan."
Persenjataan Ukraina sebelumnya telah muncul dalam serangan itu, dengan rekaman yang memperlihatkan HTS mengerahkan pesawat nirawak serang canggih untuk menargetkan posisi tentara Suriah di sebelah barat Aleppo.
Video tersebut, yang beredar luas di media sosial, juga menampilkan penggunaan pesawat nirawak canggih yang dilengkapi dengan bom dan kamera beresolusi tinggi untuk menyerang posisi dan kendaraan militer Suriah.
Hal ini terjadi saat tentara Suriah terus menghadapi militan teroris, dan pada hari Senin menekankan kesiapan dan tekad unitnya untuk melanjutkan operasi dan menghadapi kelompok teroris untuk mengusir mereka dari wilayah utara negara itu.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Umum Tentara dan Angkatan Bersenjata Suriah pada hari Senin mengindikasikan bahwa dalam 24 jam, operasi terus berlanjut bekerja sama dengan pasukan Rusia, melaksanakan serangan udara, rudal, dan artileri terfokus pada posisi teroris, gudang mereka, jalur pasokan, dan koridor pergerakan di daerah pedesaan Aleppo dan Idlib.
Pernyataan itu menegaskan bahwa serangan tepat yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Suriah, bekerja sama dengan pasukan Rusia, menghancurkan lima pusat komando, dan tujuh lokasi penyimpanan amunisi dan senjata, beberapa di antaranya berisi drone, dalam 24 jam.
Selain itu, lebih dari 400 teroris, termasuk individu dari berbagai negara asing, berhasil dibasmi dalam beberapa jam terakhir di daerah pedesaan Aleppo dan Idlib.
Pernyataan tersebut juga menyoroti tindakan yang diambil di beberapa wilayah di pedesaan Aleppo, Hama, dan Idlib untuk mengepung dan mengusir teroris dari wilayah yang telah mereka masuki, mengamankan mereka sepenuhnya, dan membangun posisi baru sebagai persiapan untuk serangan berikutnya.
Pergerakan ini berlangsung bersamaan dengan terus datangnya bala bantuan militer ke zona konflik.
SUMBER: AL MAYADEEN