Komite Kongres AS Dukung Teori Kebocoran Laboratorium Sebabkan Pandemi Covid-19
Sebuah komite Kongres Amerika Serikat (AS) telah merilis laporan yang mendukung teori bahwa kebocoran laboratorium menjadi penyebab pandemi COVID-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah komite Kongres Amerika Serikat (AS) telah merilis laporan yang mendukung teori bahwa kebocoran laboratorium menjadi penyebab pandemi COVID-19.
Laporan tersebut disusun oleh Subkomite Terpilih DPR yang dikendalikan oleh Partai Republik.
Disimpulkan bahwa virus corona kemungkinan muncul akibat kecelakaan laboratorium.
Laporan setebal 520 halaman ini dirilis pada hari Senin (2/12/2024) dan merupakan hasil dari dua tahun penyelidikan yang mendalam.
Penyelidikan ini mencakup analisis terhadap respons federal dan negara bagian terhadap pandemi serta asal-usul virus dan upaya vaksinasi.
Salah satu kesimpulan penting laporan menyebutkan bahwa Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) mendanai penelitian kontroversial di Institut Virologi Wuhan, Tiongkok, yang berpotensi meningkatkan virus sebelum wabah COVID-19 terjadi.
Kasus COVID-19 pertama kali teridentifikasi di Wuhan pada Desember 2019 dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, menewaskan lebih dari 7 juta orang.
Komite DPR telah melakukan 25 pertemuan selama dua tahun terakhir, melakukan lebih dari 30 wawancara, dan meninjau lebih dari satu juta halaman dokumen.
Baca juga: Cerita Ira Swara, Suaminya Banting Setir dari Arsitek Jadi Driver Taksi Online Imbas Covid-19
Meskipun banyak peneliti meyakini bahwa virus tersebut berasal dari zoonosis, Departemen Energi AS dan FBI telah menilai dengan keyakinan rendah bahwa virus tersebut kemungkinan bocor dari laboratorium.
Sebagai bagian dari investigasi, anggota panel juga mewawancarai Anthony Fauci, ilmuwan pemerintah yang terlibat dalam penyampaian pesan kesehatan masyarakat di awal pandemi.
Fauci, yang menghadapi kritik karena mendukung pendanaan bagi ilmuwan Tiongkok, menyatakan bahwa ia tidak menganggap teori kebocoran laboratorium sebagai sesuatu yang berbasis konspirasi.
Penyelidikan juga menemukan bahwa karantina wilayah lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat.
Sementara kewajiban mengenakan masker tidak efektif dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.
Namun, panel tersebut menyimpulkan bahwa pembatasan perjalanan yang diberlakukan selama pandemi telah menyelamatkan nyawa.
Panel ini juga mengapresiasi proyek vaksinasi publik yang didanai oleh pemerintah, Operation Warp Speed, sebagai kesuksesan luar biasa.
Namun, mereka memperingatkan bahwa penutupan sekolah dapat memiliki dampak jangka panjang pada anak-anak di AS.
Laporan ini menambah ketegangan dalam diskusi mengenai asal-usul COVID-19 dan menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penelitian kesehatan masyarakat.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)