Lemah, Intelijen Israel Tak Tahu Keberadaan Sandera di Gaza, Operasi Militer Khusus IDF 'Kosongan'
Karena tak punya data, serangan Israel ke Gaza kerap justru membunuh sandera mereka yang ditawan gerakan pembebasan Palestina, Hamas.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Jenazah mereka ditemukan pada bulan Agustus dalam operasi gabungan dengan badan keamanan Israel, Shin Bet.
Menanggapi temuan tersebut, Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengeluarkan pernyataan.
"Hati orang Israel tidak sanggup lagi menahan kesedihan dan rasa sakit yang tak berkesudahan. Investigasi militer menggarisbawahi urgensi untuk membawa semua sandera kembali ke rumah," katanya.
Pada hari Senin, Hamas mengatakan bahwa 33 sandera Israel telah tewas, sebagian besar dari mereka selama serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023.
Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 44.530 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 105.500 orang.
Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, dengan para pejabat dan lembaga mengecam serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan penduduk.
Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
(oln/ANews/Khbrn/*)