Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump Tunjuk Kash Patel Jadi Kepala Biro Investigasi Federal, Dikenal sebagai Kritikus FBI

Donald Trump, telah mencalonkan Kash Patel, seorang pembantu setianya, untuk memimpin Biro Investigasi Federal (FBI).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Trump Tunjuk Kash Patel Jadi Kepala Biro Investigasi Federal, Dikenal sebagai Kritikus FBI
Tangkap layar X
Kash Patel. Donald Trump, telah mencalonkan Kash Patel, seorang pembantu setianya, untuk memimpin Biro Investigasi Federal (FBI). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah mencalonkan Kash Patel, seorang pembantu setianya, untuk memimpin Biro Investigasi Federal (FBI).

Penunjukan ini memicu reaksi tajam dari para kritikus yang mempertanyakan kualifikasi dan ketidakberpihakan Patel dalam jabatan tersebut.

Kashyap Pramod Vinod Patel, yang lebih dikenal sebagai Kash Patel, lahir di New York dari orang tua imigran asal Gujarat, India.

Patel lulus dari Pace University dengan gelar hukum pada tahun 2005 dan sebelumnya menyelesaikan gelar sarjana di bidang peradilan pidana dan sejarah dari University of Richmond.

Ia dikenal sebagai pengacara dengan sedikit pengalaman pemerintahan, namun berhasil naik pangkat dengan cepat di pemerintahan Trump.

Patel pernah menjabat di posisi kunci selama masa jabatan pertama Trump, termasuk mengawasi divisi kontraterorisme di Dewan Keamanan Nasional dan sebagai kepala staf di Departemen Pertahanan.

Penunjukan Patel sebagai kepala FBI menunjukkan bahwa Trump berencana untuk menggulingkan Christopher Wray, direktur FBI yang ditunjuknya pada tahun 2017.

Baca juga: Trump Tunjuk Jamieson Greer sebagai Perwakilan Dagang AS

Berita Rekomendasi

Patel, yang dikenal sebagai kritikus blak-blakan FBI, telah mempromosikan gagasan tentang keberadaan negara rahasia dan mengeklaim bahwa FBI memiliki bias terhadap Trump.

Gerry Connolly, anggota senior Demokrat di DPR, menyebut Patel sebagai "seorang fanatik" dan menilai pencalonannya sebagai salah satu yang paling tidak memenuhi syarat dan berbahaya.

Patel telah menyatakan keinginannya untuk merombak FBI secara radikal.

Dalam wawancaranya, ia berjanji untuk memisahkan aktivitas pengumpulan intelijen FBI dari misi lainnya dan bahkan mengusulkan penutupan gedung kantor pusat FBI di Pennsylvania Avenue, mengubahnya menjadi museum.

Patel juga dikenal sebagai pengkritik keras penyelidikan FBI terkait dugaan hubungan antara Rusia dan kampanye Trump pada tahun 2016.

Ia terlibat dalam penyusunan memo Nunes yang mengeklaim adanya kesalahan dalam pengawasan FBI.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas