Update Suriah: Kepanikan di Bandara, Presiden Tinggalkan Damaskus, Pemberontak Kuasai TV Pemerintah
Berikut situasi terkini di Suriah. Pemberontak telah memasuki ibu kota dan menguasai TV pemerintah.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Mengutip Al Jazeera, berikut timeline serangan pemberontak di Suriah serta perkembangan terkini.
27 November: Pemberontak Suriah melancarkan serangan mendadak ke kota terbesar kedua di negara itu, Aleppo, yang membuat al-Assad, sekutunya, dan sebagian besar dunia, lengah.
1 Desember: Dalam beberapa hari, pemberontak menguasai Aleppo, kecuali beberapa distrik yang mayoritas dihuni Kurdi yang dikuasai oleh pejuang Kurdi.
5 Desember: Pemberontak melanjutkan serangan mereka, mengumumkan bahwa mereka telah merebut Hama, kota terbesar keempat di negara itu.
7 Desember: Pemberontak mengatakan bahwa mereka telah memulai operasi untuk mengepung ibu kota Damaskus yang dikuasai pemerintah setelah merebut kota-kota di dekatnya.
8 Desember:
Pemberontak mengumumkan telah menguasai Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, dan mengatakan bahwa mereka sekarang memasuki Damaskus.
- Administrasi Urusan Militer, yang mewakili oposisi bersenjata, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat:
“Pasukan kami telah mulai memasuki ibu kota Damaskus.”
- Oposisi Suriah mengatakan para pejuangnya telah membebaskan semua tahanan di Penjara Sednaya dekat Damaskus.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan penjara tersebut adalah tempat pasukan pemerintah melakukan penyiksaan yang mengerikan terhadap para tahanan.
Baca juga: Akar Masalah Perang di Suriah: Rusia-Iran Vs AS-Israel? Pemerintah Vs Oposisi Bersenjata
"Kami mengumumkan berakhirnya era tirani di Penjara Sednaya," kata pihak oposisi dalam sebuah pernyataan.
- Oposisi Suriah rebut gedung Radio dan TV Publik di Damaskus
Kontributor Al Jazeera Arabic, mengutip sumber-sumber oposisi, melaporkan bahwa pemberontak telah mengambil alih gedung Radio dan TV Publik di ibu kota Suriah.
Gedung Radio dan TV Publik merupakan situs penting dan simbolis di Suriah.
Selain berlokasi di jantung kota Damaskus, gedung tersebut digunakan untuk mengumumkan pemerintahan baru selama era kudeta berturut-turut di Suriah pada tahun 1950-an dan 1960-an.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)