Hamas Dukung Pejuang Suriah Tumbangkan Rezim Bashar , Iran Kehilangan Sekutu Dekat
Tumbangnya rezim Bashar al-Assad bisa menjadi momen penting, yang berpotensi memungkinkan Suriah untuk melepaskan diri dari siklus konflik
Penulis: Choirul Arifin
![Hamas Dukung Pejuang Suriah Tumbangkan Rezim Bashar , Iran Kehilangan Sekutu Dekat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Selebrasi-kemenangan-oposisi-Suriah.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok pejuang militan Hamas mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah setelah pasukan oposisi bersenjata di negara itu menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad hari Minggu, 8 Desember 2024.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di saluran Telegram, Hamas meminta warga Suriah untuk “menyatukan barisan mereka, memajukan kohesi nasional dan bangkit mengatasi penderitaan masa lalu.”
“Kami mengucapkan selamat kepada saudara-saudara Suriah atas keberhasilan mereka dalam mencapai aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan,” tulis kelompok militan tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka menghormati kemauan, kemerdekaan, dan pilihan politik rakyat Suriah.
Dalam pernyataan terpisah, Ziad al-Nakhala, kepala Jihad Islam Palestina yang menjadi sekutu Hamas menyuarakan sentimen yang sama dan mengatakan kelompoknya berharap Suriah akan tetap menjadi pendukung rakyat Palestina dan perjuangan mereka.
Selama akhir pekan, para jihadis Hayat Tahrir-al-Sham (HTS), bersama dengan faksi anti-pemerintah lainnya, menguasai ibu kota Suriah, Damaskus menyusul kemajuan pesat di beberapa wilayah. Perwakilan dari kekuatan oposisi mengklaim telah menguasai negara tersebut.
Setelah bernegosiasi dengan sejumlah peserta konflik, Assad akhirnya memutuskan mundur dan meninggalkan negaranya, menyerukan peralihan kekuasaan secara damai, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Bashar al-Assad dan keluarganya mendapat suaka politik dari Pemerintah Rusia dan saat ini berada di Moskow, Kremlin mengkonfirmasi, dan mencatat bahwa mantan pemimpin Suriah tersebut secara pribadi diundang ke negara tersebut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Era baru di Suriah, Iran Kehilangan Sekutu Dekat
Penggulingan rezim Bashar al-Assad yang selama ini memerintah Suriah membuat Iran kehilangan sekutu dekat. Bashar selama ini membawa Suriah sebagai sekutu Iran dan Rusia.
Terhadap fakta yang kini terjadi, Teheran harus mengevaluasi kembali perannya di kawasan dan menyesuaikan kebijakan luar negerinya agar mencerminkan realitas kontemporer
Pendapat itu disampaikan Farhad Ibragimov, pakar politik dan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas RUDN, serta dosen tamu di Institut Ilmu Sosial Akademi Ekonomi Nasional dan Administrasi Publik Kepresidenan Rusia.
Menurut dia, tumbangnya rezim Bashar Assad menandai berakhirnya sebuah era yang tidak hanya menentukan nasib negaranya tetapi juga lanskap geopolitik Timur Tengah yang lebih luas.
Peristiwa ini merupakan simbol tidak hanya bagi rakyat Suriah, namun juga bagi seluruh wilayah dan komunitas internasional pada umumnya, karena peristiwa ini membuka babak baru dalam sejarah sebuah negara dengan budaya yang sangat kaya dan kuno.
Suriah telah menghadapi tantangan besar selama satu dekade terakhir: perang, kehancuran, jutaan orang kehilangan tempat tinggal, ketidakstabilan ekonomi, dan infiltrasi kelompok teroris.
![Perayaan kejatuhan rezim Bashar al-Assad](http://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Perayaan-kejatuhan-rezim-Bashar-al-Assad.jpg)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.