Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad Terkonfirmasi Berada di Rusia, Pejabat Putin: Dia Aman
Pejabat Rusia mengkonfirmasi keberadaan Bashar al-Assad. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Assad kini aman.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Para pemberontak kemudian melanjutkan pawai mereka ke Damaskus, merebut kota demi kota.
Empat kota jatuh ke tangan pemberontak dalam 24 jam terakhir sebelum mereka tiba di ibu kota pada Minggu (8/12/2024) pagi. Kota-kota tersebut adalah Daraa, Quneitra, Suwayda, dan Homs.
Saat sekutu Suriah, Iran dan Rusia, disibukkan dalam konflik lain, tentara Suriah tampaknya melemah.
Para pejuang pemberontak menguasai penjara Saydnaya pada Minggu pagi dan membebaskan tahanan politik yang ditahan oleh rezim Bashar al-Assad.
Mereka kemudian memasuki kota dan menguasainya dalam hitungan jam, menggulingkan rezim yang telah berkuasa selama lima dekade terakhir.
Sebelum Bashar al-Assad mengambil alih Suriah 24 tahun lalu, ayahnya, Hafez al-Assad, juga memerintah negara tersebut dengan cengkeraman besi yang sama.
Perdana Menteri Suriah, Mohammad Jalali, mengatakan ia siap bekerja sama dengan oposisi dan menyerahkan pemerintahan, tetapi meminta masyarakat untuk tidak merusak gedung-gedung publik karena bangunan itu adalah milik semua orang.
HTS kemudian mendeklarasikan Suriah dan Damaskus bebas dari "tiran Assad."
Mereka meminta para pejuang untuk menjaga gedung-gedung pemerintahan.
Pemandangan di jalan-jalan menunjukkan perayaan, dan beberapa patung Assad serta ayahnya telah dirobohkan oleh masyarakat.
Baca juga: Janji Abu Mohammed Al-Julani: Akhiri Perang, Bangun Perdamaian di Suriah
Sementara itu, Assad telah meninggalkan Suriah dan mencari suaka di Rusia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.