Amukan Pemberontak Suriah Kembali Pecah, Makam Mewah Ayah Bashar Al Assad Habis Dibakar
Mausoleum dan peti mati mewah milik ayah presiden Suriah yang Bashar al-Assad, Hafez ludes dibakar kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS)
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Makam ayah presiden Suriah Bashar al-Assad, Hafez, yang terletak di kampung halamannya di Qardaha ludes dibakar para pemberontak.
Pembakaran ini dilakukan pemberontak usai rezim Bashar al-Assad kabur ke Rusia pasca digulingkan kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di bawah pimpinan Abu Mohammad al-Julani.
Dalam cuplikan video yang diunggah AFP menunjukkan beberapa bagian mausoleum dan peti mati mewah tersebut telah rusak dan terbakar
Sebelumnya, tampilan makam Hafez terlihat mewah dengan desain arsitektur yang rumit yang dihiasi dengan ornamen terukir di batu.
Hafez Al Assad sendiri merupakan pemimpin pertama negara itu yang telah mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada 1970.
Namun, di tahun 2000, Hafez dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung hingga akhirnya pemerintahan Suriah diwariskan ke putranya, yakni Bashar al-Assad.
Namun selama pemerintahan, rezim Assad dinilai represif, pasukannya bahkan secara rutin mengejar lawan-lawan politiknya.
Ia turut diduga melakukan serangan kimia terhadap puluhan warga sipil Suriah.
Alasan ini yang mendorong para pemberontak untuk Bersatu menggulingkan rezim Assad yang telah berkuasa lebih dari 50 tahun lamanya.
Rumah Mewah Assad Dijarah
Tak hanya makam ayah Assad yang dirusak, para pemberontak Suriah yang mengamuk juga turut menjarah rumah mewah presiden Assad.
Baca juga: Muhammad Al-Julani: Oposisi Suriah Janji Akan Bubarkan Pasukan Keamanan Rezim Assad
Pemberontak bersama warga menjarah barang-barang di rumah mewah Presiden Bashar Al Assad di Damaskus, Minggu (8/12/2024).
Foto-foto dari Associated Press menunjukkan kediaman Assad berantakan. Kabinet dan rak buku kosong, lukisan-lukisan serta barang-barang pribadi lainnya berserakan di lantai.
Sementara itu, dari cuplikan gambar yang beredar di internet terlihat seorang pria berusaha mengambil lampu, sedangkan warga lainnya melihat-lihat ruangan.
Di foto lainnya, sekelompok orang berpose dengan senyum dan gestur perdamaian di tempat Assad dulu tinggal.