Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari-hari Terakhir di Suriah, Assad Ngadu ke Iran: Turki Bantu Oposisi Gulingkan Saya

Sebelum ia digulingkan, Presiden Suriah Bashar al-Assad ngadu ke Iran karena Turki membantu oposisi Suriah.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Hari-hari Terakhir di Suriah, Assad Ngadu ke Iran: Turki Bantu Oposisi Gulingkan Saya
BADAN PERS SAUDI / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) pada 11 November 2023, menunjukkan presiden Suriah Bashar al-Assad menghadiri pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Riyadh. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, dikabarkan mengeluh kepada Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, pada hari-hari terakhir sebelum penggulingannya.

Dua pejabat Iran mengatakan, Presiden Assad mengeluh bahwa Turki sangat mendukung pasukan oposisi dalam serangan mereka untuk menggulingkannya.

Lebih dari 50 tahun kekuasaan rezim Assad berakhir pada 8 Desember 2024, ketika Presiden Suriah itu melarikan diri ke negara sekutunya, Rusia.

Di sisi lain, Iran juga mendukung Assad untuk melawan oposisi dalam perang saudara yang berkepanjangan sejak tahun 2011 di Suriah.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Assad mengungkapkan kemarahannya atas apa yang dikatakannya sebagai upaya intensif yang dilakukan Turki untuk menggulingkannya, menurut seorang pejabat senior Iran.

"(Menlu Iran) Abbas Araghchi meyakinkan Assad akan dukungan Iran yang berkelanjutan dan berjanji untuk mengangkat masalah ini ke Ankara," kata pejabat itu kepada Reuters, Sabtu (14/12/2024).

Keesokan harinya, Abbas Araghchi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, untuk mengungkapkan keprihatinan besar Iran atas dukungan Turki terhadap kemajuan oposisi di Suriah.

Berita Rekomendasi

"Ketegangan terjadi selama pertemuan tersebut. Iran menyatakan ketidakpuasannya terhadap bias Turki terhadap agenda Amerika dan Israel dan menyampaikan kekhawatiran Assad," kata pejabat Iran kedua.

Ia mengacu pada dukungan Turki terhadap oposisi Suriah dan kerja samanya dengan kepentingan Barat dan Israel dalam menargetkan sekutu Iran di wilayah tersebut.

"Hakan Fidan menyalahkan Assad atas krisis tersebut, dan menekankan bahwa kegagalannya untuk terlibat dalam perundingan perdamaian yang nyata dan pemerintahannya yang menindas selama bertahun-tahun adalah akar penyebab konflik tersebut," kata pejabat itu, seperti diberitakan Al Arabiya.

Diketahui, Turki mendukung kelompok oposisi yang membantunya melawan pasukan Kurds yang berupaya melawan Turki.

Baca juga: Apa yang Dicari Israel di Suriah? Pemimpin HTS Minta Dunia Buka Mata untuk Lawan Agresi IDF

Assad Kabur saat Oposisi Serbu Damaskus

Presiden Suriah Bashar al-Assad kabur beberapa jam sebelum pasukan oposisi bersenjata menyerbu kantor pemerintahannya di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

Assad sempat menelepon penasihat medianya pada Sabtu (7/12/2024) malam dan memintanya menyiapkan pidato untuknya, sebelum dia naik pesawat dari bandara Damaskus ke pangkalan Hmeimim Rusia.

“Dia pergi bersama putranya Hafez tanpa memberi tahu keluarga atau rekan dekatnya, dan dari pangkalan Rusia sebuah pesawat membawanya ke Moskow," kata seorang penasihat presiden, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas