Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari-hari Terakhir di Suriah, Assad Ngadu ke Iran: Turki Bantu Oposisi Gulingkan Saya

Sebelum ia digulingkan, Presiden Suriah Bashar al-Assad ngadu ke Iran karena Turki membantu oposisi Suriah.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Hari-hari Terakhir di Suriah, Assad Ngadu ke Iran: Turki Bantu Oposisi Gulingkan Saya
BADAN PERS SAUDI / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) pada 11 November 2023, menunjukkan presiden Suriah Bashar al-Assad menghadiri pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Riyadh. 

Sementara itu, saudara laki-lakinya, Maher, kemungkinan kabur ke Irak.

“Saudara laki-lakinya Maher, yang memimpin Brigade ke-4 yang ditakuti di angkatan bersenjata, mengetahui masalah ini secara kebetulan ketika dia bersama tentaranya membela Damaskus," kata sumber itu.

"Dia (Maher) memutuskan untuk naik helikopter untuk melarikan diri, tampaknya menuju Baghdad (Irak)," lanjutnya.

Keberadaan Bashar al-Assad hingga kini belum diketahui sejak oposisi mendeklarasikan jatuhnya kekuasaan rezim Assad.

Jatuhnya Rezim Assad

Rezim Assad dari Partai Ba'ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut Ibu Kota Suriah, Damaskus.

Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

Berita Rekomendasi

Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.

Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas