Oposisi Suriah, Muhammad Al-Julani Siap Maju Jadi Presiden Suriah Jika Diminta
Pemimpin HTS, Muhammad Al-Julani, siap mencalonkan diri sebagai Presiden Suriah jika diminta.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Muhammad al-Julani, mengungkapkan kesediaannya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Suriah jika diminta oleh masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah wawancara dengan media Suriah.
Pernyataan Al-Julani
Al-Julani menyatakan, “Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Suriah jika warga atau orang-orang di sekitar saya meminta saya untuk melakukannya.”
Ia menekankan pentingnya transisi dari mentalitas revolusi ke pembangunan negara yang berlandaskan hukum dan institusi demi stabilitas jangka panjang.
“Negara perlu membentuk fondasi pemerintahan dan keadilan. Masa depan Suriah bergantung pada hal ini,” tambahnya.
Rencana Pemerintahan
Dalam wawancara tersebut, Al-Julani juga mengungkapkan rencana untuk mengakhiri produksi Captagon, pil ilegal yang telah merusak generasi muda Suriah.
Ia menegaskan bahwa pemerintahan baru akan membubarkan semua faksi bersenjata dan mengendalikan senjata di bawah kewenangan negara.
“Setelah jatuhnya rezim Assad, Kementerian Pertahanan akan membubarkan semua faksi dan tidak akan ada senjata di luar kewenangan negara Suriah,” ujarnya.
Baca juga: Naim Qassem: Hizbullah Kehilangan Rute Pasokan Militer di Suriah pasca Runtuhnya Rezim Assad
Al-Julani menegaskan pentingnya inklusi semua kelompok masyarakat, termasuk umat Kristen dan Druze, yang telah berjuang bersamanya.
Masa Depan Suriah
Mengenai bentuk pemerintahan di masa depan, Al-Julani menegaskan bahwa keputusan akan diserahkan kepada para ahli hukum dan rakyat Suriah.
“Kompetensi dan kemampuan akan menjadi dasar evaluasi dalam hal ini,” katanya.
Al-Julani juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap ekspansi Iran di kawasan dan dampaknya terhadap Suriah.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).