Ribuan Prajurit Brigade 'Anna Kievskaya' Didikan Prancis Kabur, Pokrovsk Kolaps
Salah satu benteng terkuat terakhir di Donetsk tersebut kini telah kolaps dan diperkirakan segera direbut oleh Rusia.
Penulis: Hendra Gunawan
Pasukan Anna Kievskaya ini,jelas Butusov, berasal dari prajurit mobilisasi yang tidak memiliki kompentensi dan mental sebagai tentara.
Oleh pimpinan militer, setelah dilatih dalam beberapa bulan di Prancis, mereka diberi seragam tentara dan dikirim ke Pokrovsk. "Mereka tidak mendapatkan pelatihan dengan tepat," ujarnya.
Butusov melanjutkan, para prajurit mobilisasi tersebut, diberi seragam lengkap namun langsung dimasukkan ke dalam situasi genting hingga tidak siap berperang.
"Seorang komandan yang kompeten ditempatkan di sana, tetapi ia tidak diberi waktu untuk membentuk tim yang kohesif. Akibatnya, di antara mereka yang dipaksa masuk ke dalam brigade, terdapat banyak kasus pengabaian unit yang tidak sah," kata Butusov.
Brigjen Lutsenko Dicopot
Akibat kejadian tersebut, Komandan Gugus Tugas Gabungan Donetsk, Brigadir Jenderal Oleksandr Lutsenko dicopot.
Financial Times mengabarkan, Lutsenko akan diganti oleh Brigadir Jenderal Oleksandr Tarnavskyi.
Sumber media AS itu mengatakan penggantian tersebut dilakukan akibat militer Ukraina gagal membendung serangan besar-besaran prajurit Moskow ke Pokrovsk dan Kurakhovo.
Lutsenko dicopot karena dianggap tak mampu menbendung pasukan Rusia yang terus menguasai Pokrovsk dan Kurakhovo. Dua kota yang mestinya dikawal oleh Brigade Anna Kievskaya.
Keputusan tak Standar
Akhirnya kondisi di Pokrovsk tersebut menjadi jawaban dari pernyataan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Oleksander Syrsky yang membuat keputusan tidak standar.
Dalam unggahannya di facebook, Jenderal Syrsky mengatakan saat ini, pertempuran terus berlanjut di arah Pokrovsk dengan musuh yang lebih unggul, pertama-tama, dalam hal tenaga manusia.
"Pertempuran ini sangat sulit," kata Syrsky dikutip Ukrinform.
Jenderal Syrsky mengatakan kondisi yang demikian membuat pihaknya perlu untuk membuat "keputusan yang tidak standar." Namun ia tak menjelaskan maksud dari keputusan tak standar tersebut.
Ia hanya menambahkan bahwa dalam kondisi seperti itu tugas utamanya adalah memperkuat pertahanan khususnya, menyediakan unit dengan jumlah amunisi yang cukup dan pasokannya yang konstan.
Pasukan Tidak Kompeten
Soal kerugian besar Ukraina tersebut, Komandan batalion Volkov Da Vinci, Sergei Filimonov menyalahkan komando Angkatan Bersenjata Ukraina.