Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuasai Damaskus, HTS Ingin Naikkan Gaji Buruh Suriah hingga 400 Persen, Semua Faksi Wajib Bubar

Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menguasai Kota Damaskus, Suriah, berencana menaikkan gaji pekerja Suriah hingga 400 persen.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Kuasai Damaskus, HTS Ingin Naikkan Gaji Buruh Suriah hingga 400 Persen, Semua Faksi Wajib Bubar
BBC
Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani terlihat di garis depan pertempuran dalam sebuah video 

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menguasai Kota Damaskus, Suriah, berencana menaikkan gaji pekerja Suriah hingga 400 persen.

Pemimpin HTS Ahmad al-Shara atau yang dikenal juga sebagai Muhammad al-Jolani telah mengungkapkan sejumlah rencana untuk mereformasi ekonomi dan keamanan Suriah.

Dalam wawancara dengan Syria TV hari Minggu lalu, menyebut pemerintahan baru Suriah punya tujuan untuk mengonsolidasikan kekuasaan di bawah kendali negara. Dia berujar semua faksi di Suriah bakal dibubarkan.

“Semua faksi akan dibubarkan dan tidak akan ada senjata yang di luar kendali negara,” ujarnya dikutip dari China.org.

Menurutnya, langkah-langkah ekonomi tengah dikaji guna mengatasi kekacauan di Suriah.

“Kami mempertimbangkan rencana untuk menaikkan gaji hingga 400 persen,” katanya. Meski demikian, dia tidak mengungkapkan jadwal penerapan rencana itu.

Dia berjanji membangun kembali rumah-rumah yang hancur dan memastikan kepulangan para pengungsi.

Berita Rekomendasi

Kemudian, dia mengatakan para pemberontak yang menumbangkan rezim eks Presiden Bashar al-Assad akan dimasukkan ke dalam tentara nasional Suriah.

“Semunya di bawah hukum,” kata dia dikutip dari The Guardian.

Jolani menekankan pentingnya persatuan di antara etnis-etnis di Suriah. Kata dia, Suriah harus tetap bersatu.

“Harus ada kontrak sosial di antara negara dan semua agama untuk menjami keadilan sosial.”

Baca juga: HTS Tegas Tak Akan Biarkan Suriah Jadi Landasan untuk Serang Israel, Minta Pasukan Zionis Mundur

Muhammad al-Julani, pemimpin aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sekaligus Kepala Departemen Operasi Militer Suriah.
Muhammad al-Julani, pemimpin aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sekaligus Kepala Departemen Operasi Militer Suriah. (Al Arabiya)

Di samping itu, dia menyampaikan bahwa sanksi-sanksi internasional terhadap Suriah harus dicabut.

“Pentingnya mengakhiri semua sanksi terhadap Suriah sehingga pengungsi Suriah bisa kembali negara mereka,” kata dia.

Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap rezim Assad. Sanksi itu misalnya pelarangan penjualan senjata ke Suriah, impor minyak dari Suriah, dan investasi dalam industri minyak di negara itu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas