Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Depresi Pascapersalinan: Ayah Baru Juga Mengalami Baby Blues

Beberapa ibu berjuang melawan depresi setelah melahirkan. Namun, ayah baru juga bisa mengalami depresi pascapersalinan. Program intervensi…

zoom-in Depresi Pascapersalinan: Ayah Baru Juga Mengalami Baby Blues
Deutsche Welle
Depresi Pascapersalinan: Ayah Baru Juga Mengalami Baby Blues 

Depresi pascamelahirkan pada orang tua telah terbukti mengganggu kinerja kognitif anak, gangguan perilaku, dan rasa tidak aman akan keterikatan.

Masalah-masalah ini dapat berlanjut hingga masa kanak-kanak dan remaja, sehingga penting untuk menemukan pengobatan yang efektif untuk depresi pascapersalinan.

Apa yang menyebabkan depresi pascapersalinan?

Para ilmuwan tidak memiliki jawaban pasti tentang penyebab depresi pascapersalinan.

Husain menjelaskan bahwa depresi pascapersalinan pada pria dan wanita disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Ini termasuk faktor biologis seperti kerentanan genetik terhadap depresi, faktor harga diri yang rendah, dan faktor sosial seperti tekanan keuangan dan isolasi sosial yang dialami banyak orang tua baru.

Bagi wanita, kehamilan mengubah bagian otak mereka. Wanita juga mengalami pergeseran tingkat hormon dalam masa transisi menuju kehamilan dan setelah melahirkan. Pergeseran hormon ini dapat mengganggu pengaturan suasana hati, terutama pada orang yang lebih rentan terhadap fluktuasi hormon.

Secara alami, perubahan ini tidak terjadi dengan cara yang sama pada pria. Namun penelitian menunjukkan bahwa pria memang mengalami perubahan hormon ketika mereka menjadi ayah.

"Penelitian pada pria dengan depresi pascamelahirkan telah menunjukkan perubahan struktur dan fungsi otak pada ayah dibandingkan dengan pria yang tidak memiliki anak, serta penurunan kadar testosteron pada ayah yang sedang menanti kelahiran bayinya,” kata Husain.

Berita Rekomendasi

Para peneliti sedang berusaha memahami bagaimana sistem ini berkaitan dan mengapa beberapa orang mengalami depresi pascamelahirkan sementara yang lain tidak. Harapannya adalah mereka dapat mengembangkan cara-cara baru untuk mendeteksi dan mengobati depresi pascamelahirkan para ibu dan ayah dengan lebih baik lagi.

Diadaptasi dari artikel berbahasa Inggris

Sumber:

Husain MI, Kiran T, Sattar R, et al. A Group Parenting Intervention for Male Postpartum Depression: A Cluster Randomized Clinical Trial. JAMA Psychiatry. Diterbitkan online 02 Oktober 2024.

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas