Rusia Akan Bagi Vaksin Kanker Gratis Mulai Tahun 2025, Tiap Pasien Dapat Vaksin Khusus
Rusia berhasil mengembangkan vaksin kanker yang akan didistribusikan ke rakyatnya secara gratis mulai tahun depan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Rusia berhasil mengembangkan vaksin kanker yang akan didistribusikan ke rakyat Rusia mulai tahun depan.
"Rusia telah mengembangkan vaksinnya sendiri untuk melawan kanker, dan akan didistribusikan kepada pasien secara gratis," kata Andrei Kaprin, Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, kepada Radio Rusia, dikutip Rabu (18/12/2024).
"Uji pra-klinis dari vaksin tersebut menunjukkan vaksin tersebut mencegah perkembangan tumor dan potensi metastasis," lanjutnya.
Ia menegaskan vaksin kanker "EnteroMix" akan diberikan secara gratis untuk rakyat Rusia.
"Kita sudah on track, kalau teknologinya sudah ada, kita harus mengeluarkan biaya sekitar 300 ribu rubel, maksudnya untuk negara, untuk pasien tentu saja harus gratis," ujarnya, seperti diberitakan Ria Novosti.
Ia mengatakan pria dan wanita berusia 18 hingga 75 tahun akan dapat mengambil bagian dalam uji klinis.
Kategori pasien adalah memiliki diagnosis pasti tumor kepala dan leher, mediastinum, saluran pencernaan, sistem saraf pusat, kanker payudara, paru-paru, saluran empedu, pankreas, sistem genitourinari, sarkoma jaringan lunak dan tulang, serta melanoma kulit dan selaput lendir.
Kondisi lainnya adalah ketidakmungkinan intervensi bedah dan metode pengobatan standar.
Vaksin Kanker Akan Dipersonalisasi
Alexander Gintsburg, direktur Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, menjelaskan vaksin kanker akan dipersonalisasi.
Artinya, vaksin kanker akan dibuat untuk setiap pasien secara individual.
Baca juga: Vladimir Putin Klaim Ilmuwan Rusia Hampir Selesai Ciptakan Vaksin Kanker
"Obat tersebut menekan perkembangan tumor, dan mungkin juga kemungkinan metastasis. Orang pertama yang menerima vaksin kanker baru dalam uji klinis bisa jadi adalah pasien melanoma dan kanker paru-paru sel kecil," kata Alexander Gintsburg, seperti diberitakan TASS.
"Kecerdasan buatan akan membantu dalam pengembangannya, yang akan menganalisis parameter tumor dan menghasilkan cetak biru obat masa depan, dan berdasarkan itu para spesialis akan membuat vaksin dalam waktu seminggu," tambahnya.
Ia mengatakan, dokumen resmi pemberian izin penggunaan vaksin kanker diharapkan muncul pada Januari mendatang.
Vaksin Kanker Akan Didistribusikan Tahun Depan
Pada November lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan vaksin kanker akan menjadi terobosan di bidang medis.
Kepala Badan Medis dan Biologi Federal Rusia, Veronica Skvortsova, mengatakan kepada Putin, banyak negara sedang berupaya mengembangkan obat-obatan termasuk vaksin kanker.
Menurutnya, ilmuwan Rusia melakukan penelitian selama kurang lebih tiga tahun dan berhasil meraih kesuksesan luar biasa.
"Jadi, percobaan dengan adenokarsinoma usus paling ganas pada hewan menunjukkan tidak hanya penurunan tajam perkembangan tumor, tetapi juga penurunan volumenya sebesar 75-80 persen," katanya.
"Hewan tidak mati ketika obat diberikan, tetapi terus hidup, dan penyakitnya dapat dikendalikan," tegas kepala badan tersebut.
Putin lalu menanyakan kapan vaksin ini akan digunakan untuk mengobati manusia.
"Berkat undang-undang tentang penggunaan obat-obatan yang dipersonalisasi yang disahkan tahun ini, kami berharap dapat mulai menggunakannya pada pasien tahun depan," jawabnya.
Pada 2018, para dokter di Pusat Penelitian Onkologi Medis Nasional Blokhin, atas instruksi Kementerian Kesehatan Rusia, mulai mengembangkan pendekatan terhadap vaksin neoantigen yang dipersonalisasi.
Penelitian tersebut dilakukan bersama dengan spesialis dari Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya dan Institut Penelitian Onkologi Herzen Moskow.
Kemajuan signifikan dicapai pada musim panas 2024 dan pada bulan Desember ini, pembangunan memasuki tahap akhir.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)