Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertemu Delegasi AS, Pemimpin HTS Serukan Pencabutan Sanksi demi Pemulihan Suriah

Pemimpin HTS, Abu Mohammad al-Jolani menyerukan pencabutan sanksi yang dijatuhkan terhadap Suriah dalam pertemuan dengan delegasi AS.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Bertemu Delegasi AS, Pemimpin HTS Serukan Pencabutan Sanksi demi Pemulihan Suriah
X/Twitter
Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Jolani bertemu delegasi AS, Barbara Leaf di ibu kota Suriah, Damaskus pada Jumat (20/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Jolani bertemu delegasi AS, Barbara Leaf di ibu kota Suriah, Damaskus pada Jumat (20/12/2024).

Selama pertemuan tersebut, Al-Jolani menyerukan pencabutan sanksi yang dijatuhkan terhadap Suriah.

Tidak hanya itu, Al-Jolani meminta AS untuk mendukung proses pemulihan revitalisasi Suriah.

Ia menjelaskan, rakyat Suriah saat ini menjaga jarak yang sama dari semua pihak di kawasan.

Menurut Al-Jolani, saat ini yang terpenting bagi rakyat Suriah adalah pemulihan keadaan dari hancurnya peperangan selama bertahun-tahun.

Al-Jolani menilai, rakyat Suriah selama ini telah membantunya untuk mengatasi rezim Bashar Al-Assad.

Rakyat Suriah juga dianggap telah melindungi wilayah Suriah dari kekacauan dan intervensi asing.

Berita Rekomendasi

Setelah keberhasilannya menggulingkan Assad, Al-Jolani menyatakan perlunya era baru Suriah yang terbebas dari segalanya, termasuk perang dan pertikaian.

Selain itu, ia mendesak agar rezim sebelumnya yang menjadi penjahat perang ditangkap dan diadili.

Rezim Assad juga harus bertanggung jawab atas perang saudara 14 tahun ini dan kehancuran yang kini dialami warga Suriah.

Pertemuan tersebut, juga menjadi kesempatan bagi Al-Jolani untuk memperkenalkan program baru yang ia usung untuk pelembagaan dan pembangunan Suriah.

Fokus utama pemerintahan baru Suriah saat ini adalah mencapai perdamaian regional dan membangun kemitraan strategis dengan negara-negara tetangga.

Baca juga: Komandan HTS Murhaf Abu Qasra Ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Suriah

AS Puji Pembentukan Pemerintahan dan Kementerian Pertahanan Baru Suriah

Dalam pertemuan awal, delegasi AS mengucapkan selamat kepada Suriah atas terbebasnya negara ini dan runtuhnya rezim Bashar Al-Assad.

Dengan tegas, delegasi AS mengatakan, pihaknya akan tetap mendukung rakyat Suriah dan pemerintahan yang baru, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Barbara Leaf menekankan bahwa AS akan terus membantu Suriah dalam mengatasi tantangan dan masalah yang perlu diselesaikan.

Dengan memberi dukungan penuh terhadap Suriah, akan membuat negara ini memiliki stabilitas yang kuat, ekonomi mengalami pertumbuhan dan representasi inklusif untuk semua komponen penduduk Suriah.

Selain mengucapkan selamat dan berjanji akan membantu Suriah, Leaf memuji pemerintahan baru Suriah.

Menurutnya, pemerintahan baru Suriah telah berhasil membebaskan para tahanan, termasuk warga negara AS Travis Timmerman.

Tidak hanya itu, ia sangat senang atas janji pemerintahan baru Suriah untuk menemukan jurnalis AS yang hilang selama 12 tahun di Suriah, Austin Tice.

Langkah yang diambil oleh pemerintahan baru Suriah ini dianggap sangat tepat dan efektif.

Ia juga memuji keputusan pemerintahan baru Suriah untuk membentuk Kementerian Pertahanan Suriah dan Tentara Suriah Bersatu.

Baca juga: Komandan HTS Murhaf Abu Qasra Ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Suriah

Sebagai informasi, pertemuan antara pemimpin HTS dan delegasi AS ini menjadi pertemuan yang bersejarah.

Pasalnya, ini menjadi pertemuan mereka setelah Bashar Assad digulingkan.

Sebelumnya, Oposisi Suriah telah merebut kendali pemerintahan Suriah pada tanggal 8 Desember 2024.

Saat itu, oposisi berhasil menjatuhkan Bashar Al-Assad.

Pengambilalihan tersebut, terjadi setelah pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota-kota utama dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua minggu.

Bashar Al-Assad yang memimpin Suriah selama 25 tahun akhirnya melarikan diri ke Rusia.

Setelah runtuhnya rezim Assad, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmad al-Sharaa atau yang dikenal sebagai Abu Mohammad al- Julani membentuk pemerintahan sementara.

Pemerintahan sementara ini hanya berlaku selama 3 bulan.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik Suriah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas