Profil Taleb Abdulmohsen, Dokter Ateis yang Menabrak Kerumunan di Pasar Natal Magdeburg
Jumat (20/12/2024) malam, dunia digemparkan dengan serangan mobil yang menabrak kerumunan pasar Natal di Magdeburg, Jerman. Ini profil tersangka.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Dalam beberapa wawancara yang dilakukan dengan media Jerman, Abdulmohsen menyatakan bahwa ia telah menerima ancaman pembunuhan karena statusnya sebagai murtad.
Ia sering membicarakan tentang ketatnya pendidikan agama Islam di Arab Saudi, yang menurutnya menjadi penyebab utama masalah yang dihadapi oleh umat Islam, terutama wanita.
Dalam wawancara dengan surat kabar Frankfurter Rundschau, ia juga mengatakan bahwa banyak pemuda Saudi yang melarikan diri tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari Islam.
Di media sosial, Abdulmohsen menciptakan narasi yang menentang keras pemerintah Saudi dan kebijakan-kebijakan terkait agama, dengan menyebut dirinya sebagai bagian dari oposisi militer Saudi.
Ia bahkan menggunakan akun Twitter yang dinamakan "Saudi Ex-Muslims" untuk berbagi pandangannya dan mendukung sesama murtadin.
Serangan di Pasar Natal Magdeburg
Pada malam serangan, Abdulmohsen mengendarai sebuah mobil sewaan dan menabrak kerumunan orang yang sedang merayakan Natal di pasar Natal Magdeburg.
Ia bermaksud untuk membunuh lebih dari 80 orang, tetapi jumlah korban yang tewas berjumlah lima orang, sementara lebih dari 200 orang terluka.
Otoritas Jerman segera menangkapnya setelah serangan tersebut dan mengonfirmasi bahwa ia bertindak sendirian.
Polisi Jerman menyatakan bahwa Abdulmohsen tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris atau jihadis.
Motif serangan ini masih belum sepenuhnya jelas.
Namun, pihak berwenang mencurigai bahwa tindakan tersebut mungkin terkait dengan pandangan ekstremis yang dimiliki oleh Abdulmohsen, terutama terhadap Islam dan Islamisasi Eropa.
Reaksi Pemerintah Jerman
Serangan ini memicu keprihatinan mendalam dari pemerintah Jerman.
Perdana Menteri negara bagian Sachsen-Anhalt, Reiner Haseloff, mengonfirmasi bahwa polisi telah menangkap Abdulmohsen dan menekankan bahwa ia bertindak sendirian.
Sebagai respons terhadap tragedi tersebut, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyampaikan rasa keprihatinannya melalui akun media sosialnya, menyatakan bahwa insiden ini menunjukkan ancaman yang sangat mengkhawatirkan.