Tolak Ancaman Trump, Presiden Panama: Terusan Itu Milik Kami, Tak Ada yang Perlu Dibicarakan
Presiden Panama, José Raúl Mulino menolak ancaman presiden terpilih AS, Donald Trump soal kendali Terusan Panama.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Ia merasa ditipu dan berjanji pada saat ia menjabat sebagai presiden pada bulan depan, akan segera menghentikannya.
"Penipuan total terhadap negara kita ini akan segera dihentikan," tegasnya.
Trump kemudian mengklaim bahwa adanya pengaruh Cina yang semakin terus bertambah di sekitar terusan itu.
"Itu semata-mata tanggung jawab Panama, bukan China atau siapa pun," katanya dalam unggahan aslinya.
"Kami tidak akan dan tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!," tegasnya.
Oleh karena itu, Trump meminta dengan tegas kepada presiden Panama untuk memenuhi permintaannya dalam menurunkan tarif pada kapal-kapal AS.
Jika tidak, Trump bersumpah akan mengambil alih Terusan Panama.
"Itu tidak diberikan untuk kepentingan orang lain, tetapi hanya sebagai tanda kerja sama dengan kami dan Panama. Jika prinsip moral dan hukum dari sikap murah hati untuk memberi ini tidak diikuti, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dan tanpa pertanyaan," kata Trump.
Komentar Trump tersebut menyusul postingan serupa sehari sebelumnya di mana ia mengatakan Terusan Panama merupakan 'aset nasional yang vital' bagi AS.
Beberapa jam setelah Trump memberikan ancaman, presiden Panama Jose Raul Mulino langsung menanggapi dengan tegas.
Mulino dengan tegas mengatakan bahwa Panama Terusan Panama sampai kapanpun akan tetap menjadi milik Panama.
“Setiap meter persegi Terusan Panama dan wilayah di sekitarnya adalah milik Panama dan akan tetap menjadi milik Panama,” kata Mulino dalam rekaman yang diunggah di media sosial.
Tuduhan Trump terhadap China juga langsung dibantah keras oleh Mulino.
Menurutnya, permintaan Trump terkait penurunan tarif Terusan Panama tidak dapat diwujudkan begitu saja.