Analisis: Rudal Oreshnik yang Dibangga-banggakan Rusia Rupanya Masih Bergantung pada Peralatan Barat
Rusia mengandalkan peralatan Barat untuk memproduksi rudal Oreshnik, rudal yang dibanggakannya, FT melaporkan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Putin mengklaim bahwa rudal tersebut kebal terhadap sistem pertahanan rudal apa pun.
Pejabat militer Ukraina mengatakan rudal itu mencapai Mach 11.
Jenderal Sergei Karakayev, kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, mengatakan Oreshnik dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dan memiliki jangkauan untuk mencapai target di Eropa.
Pentagon mengatakan Oreshnik adalah jenis rudal balistik jarak menengah eksperimental (IRBM), yang didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh Rusia.
Serangan pada bulan November menandai pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam perang.
Rudal jarak menengah dapat terbang antara 500 hingga 5.500 kilometer.
Senjata semacam itu dilarang berdasarkan perjanjian era Soviet yang dibatalkan oleh Washington dan Moskow pada 2019.
Direktorat Intelijen Utama Ukraina mengatakan rudal tersebut memiliki enam hulu ledak, yang masing-masing membawa enam submunisi.
Muatannya berupa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen, seperti sekelompok hazelnut yang tumbuh di pohon, yang menjadi inspirasi untuk nama rudal tersebut.
Putin mengklaim senjata itu sangat kuat sehingga penggunaan beberapa rudal semacam itu — bahkan yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional — bisa sama dahsyatnya dengan serangan nuklir.
"Oreshnik mampu menghancurkan bunker bawah tanah tiga, empat, atau lebih lantai di bawah tanah," kata Putin dengan bangga, sambil mengancam akan menggunakannya terhadap distrik pemerintahan di Kyiv.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.