WHO: Serangan Israel Hancurkan Rumah Sakit Kamal Adwan, Layanan Medis Terhenti
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan serangan Israel di RS Kamal Adwan membuat rumah sakit tersebut berhenti total.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
Sebagian besar bangunan di fasilitas medis terakhir yang tersisa di Jalur Gaza utara itu hangus terbakar.
Wakil menteri kesehatan Gaza, Youssef Abu el-Rish mengatakan bahwa serangan Israel telah membuat departemen bedah, laboratorium dan gudang di rumah sakit hangus terbakar.
"Kamal Adwan menderita pengepungan yang menyesakkan, karena departemen operasi dan bedah, laboratorium, pemeliharaan, unit ambulans dan gudang telah terbakar habis," kata Youssef Abu el-Rish.
Direktur dan Staf Medis Ditahan
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan kontak telah terputus dengan staf di dalam rumah sakit di Beit Lahiya, yang telah dikepung selama berminggu-minggu.
Tak hanya membakar RS Kamal Adwan, IDF juga menahan direktur RS dan staff medis.
“Pasukan pendudukan telah membawa puluhan staf medis dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke pusat penahanan untuk diinterogasi, termasuk direktur, Hossam Abu Safiyeh,” kata kementerian kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al-Arabiya.
Badan Pertahanan Sipil Gaza juga melaporkan bahwa direktur pertahanan, Ahmed Hassan al-Kahlout juga ditahan oleh IDF.
Atas serangan Israel ini, sistem medis di rumah sakit hancur, tak ada yang tersisa.
“Pendudukan telah menghancurkan sistem medis, kemanusiaan, dan pertahanan sipil di utara, sehingga tidak dapat digunakan lagi,” kata Mahmud Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil.
Beberapa saat setelah serangan terjadi, militer Israel mengatakan telah melakukan operasi di area Rumah Sakit Kamal Adwan dan mengklaim bahwa RS tersebut menjadi markas Hamas.
Namun klaim Israel tersebut langsung dibantah oleh Hamas.
Juru bicara Hamas, Osama Hamdan mengatakan bahwa apa yang dituduhkan Israel adalah kebohongan.
Tidak ada anggota Hamas yang berada di rumah sakit tersebut.
Hamdan mengatakan bahwa Israel menggunakan 'rencana jenderal' untuk menyerang RS Kamal Adwan.