2 Pramugari Jeju Air Diduga Alami Amnesia Traumatis Pasca Kecelakaan Mematikan
1 dari 2 orang yang selamat dari kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12/2024) di Korea Selatan tampaknya alami amnesia traumatis
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Dalam video yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal, pesawat terlihat mencoba mendarat tanpa memasang roda pendaratannya.
Seorang saksi yang hanya dikenal sebagai Tn. Cho, melihat pesawat itu turun saat ia sedang berjalan sekitar 4,5 km dari bandara.
"Saya melihat pesawat itu turun dan mengira akan mendarat ketika saya melihat kilatan cahaya," katanya, seperti dikutip Yonhap.
"Lalu terdengar ledakan keras diikuti asap di udara, dan kemudian saya mendengar serangkaian ledakan."
Saksi lain, Kim Yong-cheol yang berusia 70 tahun, mengatakan pesawat itu gagal mendarat pada percobaan pertama. Kemudian, pesawat itu berputar balik untuk mencoba lagi sebelum jatuh.
Tuan Kim mengingat mendengar suara "gesekan logam" dua kali sekitar lima menit sebelum kecelakaan, demikian laporan Yonhap.
Ia juga mengaku mendengar "ledakan keras"dan melihat "asap hitam mengepul ke langit".
Menurut Yonhap, para pejabat meyakini bahwa kegagalan roda pendaratan, yang mungkin disebabkan oleh tabrakan burung, dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan tersebut.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran dilaporkan memulai investigasi di lokasi untuk menentukan penyebab pastinya.
Terbang 13 Kali dalam 48 Jam
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah Boeing 737-800, yang diproduksi pada September 2009.
Pesawat tersebut sering digunakan untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah.
Pesawat ini berusia 15 tahun.
Antara 27 dan 28 Desember 2024, pesawat ini melaksanakan 13 penerbangan dalam 48 jam sebelum akhirnya jatuh.
Pesawat tersebut merupakan bagian dari armada Jeju Air yang paling umum digunakan, dengan 37 dari 39 pesawat maskapai ini menggunakan model Boeing 737-800.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.