Jeju Air Terancam Penangguhan 150 Hari Setelah Kecelakaan Maut
Jeju Air berisiko sanksi besar. Apa yang terjadi setelah kecelakaan di Bandara Muan?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
Maskapai ini juga terancam kehilangan pembayaran di muka sebesar 260 miliar won (sekitar 177 juta USD) setelah sejumlah pelanggan membatalkan reservasi mereka.
Meskipun demikian, Jeju Air telah mengamankan 140 miliar won melalui reservasi baru dan bernegosiasi dengan pihak keluarga korban serta perusahaan asuransi terkait klaim.
Kronologi Kecelakaan Jeju Air
Insiden tersebut terjadi pada pukul 09:00 waktu setempat saat pesawat berusaha melakukan pendaratan.
Awalnya, petugas menara kontrol memperingatkan tentang potensi serangan burung.
Saat pilot mencoba untuk mendarat, mereka mengeluarkan peringatan mayday.
Setelah itu, pesawat memperoleh izin untuk mendarat dari arah yang berlawanan.
Video insiden menunjukkan pesawat mencoba pendaratan miring tanpa roda pendaratan yang diaktifkan, meluncur di sepanjang landasan dengan asap mengepul, dan akhirnya menabrak dinding di ujung landasan.
Apa yang Bisa Kita Ambil dari Insiden Ini?
Kecelakaan di Bandara Muan menunjukkan pentingnya keselamatan dalam penerbangan dan pengawasan yang ketat terhadap maskapai.
Jika Jeju Air terbukti bersalah, insiden ini akan mengingatkan kita semua tentang tanggung jawab yang harus dipegang oleh setiap maskapai penerbangan demi keselamatan penumpang.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.