Memahami Logika Bertindak Otoritas Palestina Perangi Bangsa Sendiri di Operasi Jenin di Tepi Barat
Aksi PA memicu tuduhan dari banyak warga Palestina kalau pemerintahan PA secara efektif bekerja sama dengan Israel untuk mempertahankan pendudukan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Meskipun harapan untuk memperoleh kenegaraan memudar, PA tetap berpegang teguh pada mandatnya berdasarkan Perjanjian Oslo, yang memicu tuduhan dari banyak warga Palestina kalau pemerintahan tersebut secara efektif bekerja sama dengan Israel untuk mempertahankan pendudukan.
Selama bertahun-tahun, PA juga telah meningkatkan tindakan represif terhadap lawan dan pembangkang Palestina.
Pada tahun 2021, PA menangkap kritikus dan aktivis Nizar Banat , yang meninggal dalam tahanan.
Menurut Amnesty International, PA gagal menyelidiki kematiannya secara memadai.
Baru-baru ini, pada tanggal 28 Desember, seorang penembak jitu menembak mati Shatha al-Sabbagh, seorang jurnalis wanita yang sedang berbicara kepada penduduk kamp tentang operasi keamanan.
Keluarganya menyalahkan pasukan PA, namun PA menolak bertanggung jawab dan menyalahkan “penjahat” atas kematiannya.
Empat hari kemudian, PA melarang Al Jazeera – yang diyakini sebagai jaringan media paling populer di Tepi Barat yang diduduki.
“Jika keputusan ini diberlakukan, artinya Al Jazeera … tidak akan dapat memantau apa yang dipantau dan didokumentasikannya saat ini,” kata Munir Nuseibah, seorang analis politik di lembaga pemikir Palestina Al-Shabaka.
"Ini akan memengaruhi perjuangan Palestina secara keseluruhan. Al Jazeera … melaporkan Palestina ke seluruh dunia," katanya kepada Al Jazeera.
“Cara Otoritas Palestina menangani situasi saat ini adalah bahwa hanya ada satu kebenaran dan kebenaran itu adalah narasi mereka,” kata Jadallah dari Al-Haq.
Disinformasi
Beberapa pejabat PA mengklaim bahwa kelompok bersenjata di kamp Jenin merupakan bagian dari konspirasi yang didukung Iran atau “penjahat ekstremis” yang bertujuan untuk melemahkan upaya Palestina untuk mendapatkan negara.
Menurut Ahmed Mohamed*, seorang aktivis yang memantau kebebasan digital di wilayah Palestina, retorika PA bertujuan untuk menghubungkan Brigade Jenin dengan rencana asing untuk mendiskreditkan mereka sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan Israel.
“Ini adalah pengulangan propaganda Israel … yang mengklaim bahwa Palestina tidak bertindak atas kemauan mereka sendiri, tetapi atas perintah Iran dan bahwa Iran adalah momok besar,” kata Mohamed.
"Ada benarnya bahwa Iran mendukung aktivitas perlawanan di Palestina dan rezim-rezim penindas di tempat lain, tetapi PA mencoba mengklaim bahwa merekalah yang memikirkan Palestina dan memiliki kebijakan pro-Palestina," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.