Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Sebut Kepemimpinan Baru Suriah 'Geng Teroris', Akui Waspada Terhadap HTS

Israel menyebut kepemimpinan baru Suriah sebagai geng teroris dan waspada terhadap HTS.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Israel Sebut Kepemimpinan Baru Suriah 'Geng Teroris', Akui Waspada Terhadap HTS
X/Twitter
Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Jolani bertemu dengan delegasi AS, Barbara Leaf di ibu kota Suriah, Damaskus pada Jumat (20/12/2024). 

TRIBUNNEWS.com - Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyebut kepemimpinan baru Suriah sebagai "geng teroris".

Saar mengklaim banyak negara ingin mengakui pemerintahan baru Suriah untuk memulangkan para pengungsi Suriah.

Dikutip dari AP News, ia juga mengatakan Israel tengah waspada terhadap Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok oposisi Suriah yang kini menguasai negara tersebut.

Kedua hal itu menjadi alasan Israel menempatkan pasukannya di Suriah dengan dalih sebagai tindakan defensif dan bersifat sementara.

Pernyataan serupa juga telah disampaikan Saar sebelumnya pada akhir Desember 2024.

Dalam wawancaranya bersama Magazine yang dilansir Jerusalem Post, Saar mengatakan rezim di Damaskus "pada dasarnya adalah geng, bukan pemerintahan yang sah."

Baca juga: Prediksi Putin Terbukti, Israel Perkuat Kehadirannya di Suriah, Patroli Pakai Kendaraan Lapis Baja

"Daerah lain, seperti Idlib, dikuasai oleh kelompok-kelompok dengan ideologi ekstrem," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Ia lantas menyebut realitas di Suriah saat ini belum stabil karena terpecah-pecah dan dipenuhi oleh faksi-faksi yang bersaing.

Saar, dalam kesempatan itu, juga membahas serangan Israel di Suriah pasca-runtuhnya rezim Bashar al-Assad.

Serangan itu dikatakan Saar sebagai langkah proaktif untuk melindungi keamanan Israel di tengah kekacauan di Suriah.

"Kami menyerang pasukan Assad karena khawatir senjata mereka akan jatuh ke kelompok ekstrem atau dijual di pasar gelap," ujar dia.

Diketahui, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memang telah memerintahkan pasukan Zionis untuk tetap berada di Suriah.

Ia bahkan secara terang-terangan menempatkan pasukan Israel di puncak  Gunung Hermon yang masuk wilayah Suriah.

Dalam kunjungannya ke puncak Gunung Hermon pada 17 Desember 2024, Netanyahu menegaskan IDF akan tetap berada di puncak itu, sampai kesepakatan yang menjamin keselamatan Israel, bisa dibuat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas