Israel Ingin Duduki Wilayah Lebanon hingga Bertahun-tahun, IDF Akan Bangun 3 Pangkalan di Sana
Israel dilaporkan ingin tetap menduduki beberapa wilayah di Lebanon selama bertahun-tahun ke depan, bahkan membangun pangkalan militer di sana.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
Surat kabar Al Akhbar menyebut Israel sudah mendapatkan persetujuan dari Hochstein dan kepala komite pengawasan gencatan senjata, Jasper Jeffers, untuk mendirikan tiga pangkalan militer strategis di Lebanon selatan.
Narasumber Al Akhbar mengungkapkan lokasi tiga pangkalan itu.
Pertama, di area Al Labbouneh di sektor barat, dekat Naqoura dan Alma Al Shaab, menghadap Galile Barat.
Kedua, di jabal Blat di sektor tengah, di antara Marwahin, Ramia, Beit Lif, dan Al Qouzah, menghadap Zarit dan Shtula.
Ketiga, di antara Khiam dan Al Wazzani, menghadap Metula.
Muncul ketidaksepakatan antara Lebanon dan Israel mengenai penafsiran pernjanjian gencatan senjata.
Lebanon ingin membedakan desa-desa di Lebanon dengan infrastruktur Hizbullah. Di sisi lain, Israel menganggap setiap bangunan yang pernah menjadi gudang senjata sebagai infrastruktur Hizbullah dan tak bisa dipulihkan.
Aset militer Hizbullah bisa jatuh ke tangan tentara Lebanon
Sementara itu, senjata, fasilitas militer, dan terowongan milik Hizbullah terancam jatuh ke tangan tentara Lebanon.
Baca juga: Ambisi AS Ciptakan Perang Saudara di Lebanon, Beri Bantuan ke Tentara hingga Pojokkan Hizbullah
Hal itu berkaitan dengan perjanjian gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.
Hochstein menyebut tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan.
"Pengerahan tentara Lebanon ke Lebanon selatan akan dilakukan dan Israel akan mundur ke Garis Biru ketika masa gencatan senjata berakhir tanggal 27 Januari," kata Hochstein saat rapat di Lebanon, dikutip dari Maariv yang mengutip Al Awsat, pekan ini.
"Makna perjanjian ini ialah bahwa satu-satunya entitas yang memiliki senjata di Lebanon adalah negara dan akan melarang partai dan milisi di Lebanon memiliki senjata."
Hochstein menegaskan perjanjian itu akan berlaku di seluruh wilayah Lebanon tanpa terkecuali.
Dia menyebut ambiguitas dalam tafsir klausul perjanjian yang hanya terbatas di area selatan Sungai Litani itu tidak cocok dan bertentangan dengan apa yang tertulis dalam perjanjian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.